Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali mengultimatum kementerian untuk bergerak cepat menyerap anggaran yang digelontorkan. Purbaya  menegaskan dirinya tak bakal segan-segan menarik kembali anggaran tersebut untuk dialihkan ke program yang lebih siap. 

Pernyataan tegas ini bukan baru sekali ia sampaikan, hal ini sudah berkali-kali ia utarakan di berbagai kesempatan. 

Baca Juga: Bantah Omongan Direktur Jenderal Pajak Soal Pungutan Pajak E-Commerce, Purbaya: Saya Menterinya!

Bagi Purbaya, penyerapan anggaran adalah langkah krusial untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah ini diharapkan menjadi katalis penting bagi akselerasi pertumbuhan menuju 2026.

“Saya akan pastikan setiap kementerian dan lembaga menyerap anggaran tepat waktu. Kalau tidak bisa, dananya akan saya tarik dan alihkan ke program yang lebih siap,” tegas Purbaya dilansir Sabtu (11/10/2025). 

Menurutnya, realisasi belanja yang cepat mampu memperkuat permintaan domestik di tengah peningkatan likuiditas perbankan.Pemerintah sebelumnya telah menyalurkan dana Rp200 triliun ke bank-bank Himbara untuk memperkuat fungsi intermediasi.

Belanja pemerintah yang meningkat diyakini akan diikuti oleh peningkatan konsumsi swasta dan rumah tangga.

“Belanja pemerintah lebih kuat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Dengan uang yang beredar banyak, konsumsi masyarakat juga akan naik,” jelasnya.

Kementerian Keuangan menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,5% pada triwulan IV 2025. Sementara untuk keseluruhan tahun 2025, ekonomi nasional diperkirakan tumbuh 5,2.

Kebijakan percepatan belanja ini juga menjadi bagian dari strategi fiskal untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan jangka menengah. Pemerintah akan terus memantau efektivitas anggaran dan memastikan alokasinya tepat sasaran.

Baca Juga: Cerita Kocak Purbaya Kena Omel Istri Gegara Terima Tawaran Jabat Menkeu dengan Gaji Lebih Kecil

“Fase berikutnya bukan sekadar bertahan, tapi tumbuh lebih cepat. Itu yang sedang kami siapkan,” ujar Purbaya.