Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan komitmennya untuk menjadikan DKI Jakarta sebagai salah satu kota investasi terdepan di dunia.
Dalam sambutannya pada Jakarta Investment Festival Summit 2025 yang digelar di Hotel The St. Regis, Jakarta, Kamis (9/10/2025), Pramono pun memaparkan visi ambisius, yakni mendorong kota menuju jajaran Top 40 kota global pada tahun 2030.
“Sebagai pemimpin Jakarta, saya sering bertanya kepada diri saya, bagaimana dengan masa depan Jakarta? Bagi saya, Jakarta adalah sebuah kota yang terus berubah menjadi kota yang dinamis. Kita memiliki visi jelas untuk menjadikan Jakarta berada di top 40 dunia pada 2030,” tutur Pramono.
Pramono mengatakan, Pemerintah Provinsi Jakarta telah menempatkan sektor transportasi publik sebagai salah satu fokus utama pembangunan.
Ekspansi besar-besaran pun dilakukan terhadap jaringan MRT, LRT, dan Transjakarta untuk memperluas konektivitas hingga ke kawasan metropolitan yang lebih besar.
Menurutnya, berdasarkan Time Out 2025 Global Survey, Jakarta saat ini menempati peringkat ke-17 dunia dalam kategori sistem transportasi terbaik, dan peringkat kedua di Asia Tenggara setelah Singapura.
Adapun kata dia, salah satu contoh transformasi ini adalah pengembangan Blok M-Hub, sebuah kawasan yang menggabungkan pusat bisnis, komunitas, dan kebudayaan dalam satu ekosistem mobilitas terpadu.
“Ekspansi ini akan memperbaiki mobilitas, memperkuat konektivitas internasional, serta membuka peluang ekonomi baru,” tegas Pramono.
Selain transportasi, lanjut Pramono, Jakarta juga mempercepat pembangunan infrastruktur air. Pemerintah sendiri, kata dia, menargetkan 100% akses air bersih operasional pada 2029, naik dari 73–74% saat ini.
Kemudian, target lainnya adalah menurunkan angka non-revenue water hingga 30% pada 2030.
“Dalam 20 tahun mendatang, Jakarta akan membutuhkan lebih dari 125 juta dolar dalam investasi total. Kolaborasi dengan investor sangat penting untuk menyelamatkan masa depan kota sebagai pusat global,” kata Pramono.
Pramono memaparkan, total peluang investasi yang ditawarkan Jakarta pada forum ini mencapai 125 juta dolar AS, mencakup 31 proyek infrastruktur, 13 proyek pengembangan udara, serta berbagai kerja sama utilitas terintegrasi.
Adapun, salah satu proyek andalan adalah kawasan udara di MRT Dukuh Atas, area transit strategis di jantung CBD yang akan melayani 200.000 penumpang per hari.
Baca Juga: JIF 2025: Langkah Besar Jakarta Menuju Kota Global