Ketua Umum Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) Agung Nugroho turut memberikan apresiasi atas kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang berencana menghapus tunggakan premi BPJS Kesehatan bagi jutaan masyarakat.
"Presiden Prabowo luar biasa. Dengan penghapusan tunggakan ini, jutaan keluarga kembali bisa mengakses layanan kesehatan tanpa rasa khawatir," ujarnya dalam keterangannya, Rabu (22/10/2025).
Baca Juga: Rencana Pemerintah Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Benteng Ketahanan Ekonomi Nasional
Lanjutnya, ia menilai kebijakan tersebut sebagai bentuk nyata keberpihakan Kepala Negara terhadap rakyat kecil yang selama ini kesulitan membayar iuran BPJS Kesehatan.
Menurutnya, kebijakan tersebut sangat berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. Sebab, hasil penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan peningkatan 10 persen cakupan jaminan kesehatan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 1,2 persen.
"Kesehatan dan ekonomi saling berkaitan. Masyarakat yang sehat lebih produktif, dan produktivitas rakyat menjadi fondasi utama pertumbuhan ekonomi nasional," tambahnya.
Karena itu, pihaknya menilai kebijakan Prabowo mengahapus tunggakan premi tersebut telah sejalan dengan semangat sila kelima Pancasila.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengungkapkan bahwa total peserta yang menunggak mencapai sekitar 23 juta orang. “Ada 23 juta orang yang tunggakannya akan dihapus,” katanya di Jakarta.
Menurut Cak Imin, pemerintah menargetkan program pemutihan ini bisa dieksekusi pada November 2025. Ia menilai kebijakan tersebut bukan hanya bentuk keringanan, tetapi juga simbol kehadiran negara dalam memberikan kepastian akses layanan kesehatan bagi seluruh rakyat.
“Saya sedang terus berusaha agar tunggakan utang seluruh peserta BPJS ini segera dibebaskan. Jadi, tidak dianggap utang lagi. Semoga sukses bulan depan ini (November 2025). Setelah tunggakan dilunasi oleh pemerintah, maka semua peserta bisa memulai iuran baru,” tuturnya.