Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta masyarakat agar tak muda ditakut-takuti pihak tertentu dengan narasi yang menyebut masa depan bangsa Indonesia suram.
Menteri Pertahanan RI itu menegaskan, masa depan bangsa ini bakal baik-baik saja jika negara ini dipimpin oleh orang yang benar. Dia lantas meminta agar rakyat tak perlu menggubris pernyataan-pernyataan tersebut.
Baca Juga: Soal Peluang Jokowi Ikut Kampanye Prabowo-Gibran, Kaesang Beberkan Hal Ini, Simak!
"Masa depan kita gemilang, masa depan kita bagus. Kalau ada yang menakut-nakuti rakyat, jangan terlalu didengarkan," kata Prabowo di Lapangan Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, dilansir Senin (29/1/2023).
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan upaya menakut-nakuti masyarakat dengan embel-embel masa depan Indonesia adalah taktik asing untuk terus menggerus kekayaan bangsa ini. Prabowo menaruh curiga, jangan-jangan pihak yang gemar gembar gembor narasi tersebut adalah antek dan kaki tangan asing.
"Jangan-jangan mereka itu antek-antek bangsa asing yang selalu mau Indonesia miskin. Itu dari dulu (upaya menakuti), mereka selalu menggarong kekayaan kita," ungkapnya.
Prabowo menegaskan, dirinya bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak rela menghendaki Indonesia terus berada di bawah kaki pihak asing yang menginginkan Indonesia terus lemah dan tidak maju.
"Pak Jokowi tidak mau, Pak SBY tidak mau, Prabowo Subianto tidak mau, Gibran Rakabuming Raka tidak mau, Koalisi Indonesia Maju tidak mau lagi Indonesia selalu menjadi hisapan darah bagi bangsa lain. Kita tidak mau," tegasnya.
Oleh karena itu, menurutnya pemilu 2024 ini sangat penting untuk memiliki pemimpin yang tegas dan berani bersikap membawa Indonesia menjadi negara yang percaya diri untuk berdiri di kaki sendiri.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Silahkan Jokowi Ikut Kampanye, tapi Resikonya Besar
Baca Juga: Siti Atikoh Ajak Pendukung Ganjar Awasi Kecurangan Pemilu: Jangan Takut Diintimidasi
"Pemilihan tahun ini sangat penting, banyak kekuatan yang ingin Indonesia pecah, banyak kekuatan yang ingin Indonesia terus lemah. Mereka tidak ingin Indonesia menjadi negara maju," tuturnya.