Perubahan warna tidak hanya terjadi pada baja, warna kuning di muka bangunan itu juga bakal berubah seiring berjalannya waktu. Warna kuning itu bakal berubah menjadi biru toska atau hijau karena kondisi alam dan perubahan iklim, proses ini dalam pengetahuan ilmiah disebut patina.

"Warna kuningan di bagian depan akan berubah menjadi hijau, tergantung kondisi alam. Proses oksidasi secara perlahan akan mengubahnya menjadi biru toska," ucapnya. 

Filosofi Garuda

Bangunanan Istana kepresidenan di IKN membentuk Burung Garuda yang tampak sedang menukik dengan kepala tertunduk dan dua sayapnya yang tampak sedang memeluk sesuatu. Karena berbentuk demikian bangunan itu dinamai Istana Garuda. Hanya saja bentuk Burung Garuda tersebut juga masih dikait-kaitkan dengan hal-hal berbau mistis. 

Nyoman jelas tak asal-asalan merancang bentuk tersebut, ada banyak filosofi di balik semua itu dimana bentuk bangunan itu jelas sudah dipikirkan secara matang dan butuh proses panjang. 

Menurut Nyoman, bentuk Garuda yang tampak memeluk sesuatu dengan sepasang sayap kokoh mengandung arti  perlindungan, jadi filosofinya adalah Burung Garuda sebagai lambang negara sedang memberi perlindungan kepada bangsa Indonesia. 

Lalu soal kepala Garuda yang tampak menunduk adalah lambang kerendahan hati, sebab kalau saja Garuda dengan kepala yang memandang ke atas maka akan terkesan sombong dan angkuh. 

"Kalau Garuda ngedongak, sombong dong. Terserahlah itu image orang. Saya buat sayapnya itu memeluk seperti melindungi," ujarnya.