SCG memastikan komitmen mereka sebagai mitra jangka panjang Indonesia dalam menjembatani standar keberlanjutan dan ESG global dengan prioritas inovasi hijau Indonesia melalui pendekatan Public-Private-People Partnership (PPPP).
Langkah yang diterapkan akan mendukung target Pemerintah Indonesia dalam penurunan intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 93,5% pada tahun 2045 untuk mendukung pencapaian Net Zero Emissions pada 2060.
Baca Juga: SCG Catatkan EBITDA Rp23.111 Miliar Sepanjang 2025 hingga Kuartal III
“Komitmen kami untuk menjadi mitra pembangunan Indonesia berlandaskan pada tujuan bisnis Inclusive Green Growth yang memastikan setiap inisiatif keberlanjutan dapat diakses oleh seluruh pemangku kepentingan kami, termasuk pemerintah, mitra bisnis, dan komunitas,” ungkap Warit Jintanawan, Country Director SCG in Indonesia, dikutip Jumat (21/11/20225).
Dia menegaskan, “Dengan menyelaraskan praktik terbaik global dengan implementasi nyata di Indonesia, SCG memastikan bahwa inovasi transisi hijau memberikan dampak sosial-ekonomi yang nyata, terukur, dan inklusif.”
Berikut upaya dan langkah-langkah yang diterapkan SCG:
- Mendorong Energi Terbarukan dan Alternatif: SCG telah memulai inisiatif transisi energinya di Indonesia dengan peresmian fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF). Ini merupakan proyek konversi sampah menjadi bahan bakar pertama di Kabupaten Sukabumi;
- Mendorong Konsep Waste-to-Value: SCG berupaya mendukung tujuan nasional melalui inovasi sirkular. Hal ini mencakup memaksimalkan produk daur ulang, memanfaatkan energi alternatif, dan mempromosikan masyarakat hijau. Dengan fasilitas RDF, perusahaan juga mempromosikan konsep waste-to-value dengan menggunakan sampah kota sebagai sumber energi untuk memproduksi semen rendah karbon;
- Memajukan Teknologi Hijau untuk Memodernisasi Industri Berat Indonesia: SCG berdedikasi untuk berbagi praktik terbaik ESG serta mentransfer keahlian teknologi hijau untuk memperkuat basis industri Indonesia. Secara regional, SCG menerima Peringkat A dalam Industri Bahan Konstruksi dari Morgan Stanley Capital International (MSCI), penyedia indeks saham global terkemuka. Di Indonesia, SCG telah berhasil memproduksi delapan bahan bangunan yang menerima sertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia (GPCI).
Di tengah meningkatnya ekspektasi global terhadap transformasi yang rendah karbon, transparan, dan tangguh, SCG bertujuan untuk menjadi mitra pembangunan strategis Indonesia. Dalam hal ini, SCG bertujuan untuk membantu memajukan Visi Indonesia Emas 2045 dengan mendorong kolaborasi erat dengan sektor publik, swasta, dan masyarakat untuk memberikan kemajuan yang terukur.
Salah satu cara SCG untuk mempromosikan Public-Private-People Partnership (PPPP) adalah melalui ESG Symposium Indonesia, sebuah acara tahunan strategis yang mempertemukan otoritas pemerintah, pemimpin industri, akademisi, institusi keuangan, dan masyarakat sipil untuk mengatasi tantangan lingkungan dan ekonomi yang mendesak.
Tahun ini, perusahaan akan menyelenggarakan ESG Symposium 2025 Indonesia dengan tema "Decarbonizing for Our Sustainable Tomorrow", berfokus pada bagaimana semua pemangku kepentingan dari sektor publik, bisnis, dan komunitas dapat berkontribusi untuk mempercepat transisi rendah karbon Indonesia, mendorong inovasi yang lebih besar dalam sirkularitas dan teknologi bersih, serta memperkuat kesiapan bangsa untuk bersaing dalam ekonomi rendah karbon global.
ESG Symposium 2025 akan diadakan pada 2 Desember 2025 di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta. Melalui platform ini, SCG memperkuat perannya sebagai mitra terpercaya, membantu Indonesia mendorong kolaborasi, mengembangkan solusi berdampak tinggi, dan membuat kemajuan yang mantap menuju aspirasi Indonesia Emas 2045.