PDI yang bergerak sendiri melawan KIM Plus yang terdiri dari parpol-parpol nomor wahid bukan sebuah perkara muda, selain infrastruktur politik mumpuni dari KIM Plus, jaringan non politik dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang mentereng di Jateng juga membuat PDI mesti putar otak menyiasati hal ini untuk membawa Andika-Hendrar merengkuh kemenangan.
PDI bersama pasangan calon yang diusung mesti sungguh-sungguh melakukan konsolidasi untuk menjaring dukungan masyarakat mengingat pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin disebut-sebut telah menguasai 75 persen kekuatan politik di Jateng.
Pasangan ini juga bakal mendapat dukungan tambahan dari kelompok masyarakat nasionalis dan kalangan santri setelah PKB merapat ke KIM Plus. Perlu dicatat PKB punya 20 kursi di DPRD Jateng, sebuah kekuatan politik yang wajib diwaspadai PDI.
"Pak Luthfi mengantongi praktis sekitar 75 persen kekuatan politik dan itu angka yang tidak kecil. Sementara di sisi lain, Pak Andika, beliau tidak memiliki basis elektabilitas. Ya karena (Andika) memang tidak menyiapkan diri untuk maju di Pilkada Jawa Tengah," ujar Pakar Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam.
"Jawa Tengah adalah kandang banteng yang tidak pernah dikalahkan adalah PDIP, tetapi kali ini PDIP patut untuk mengantisipasi situasi terburuk karena faktanya PDIP memang memiliki golden ticket untuk maju sendirian," tambahnya.