Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani angkat bicara soal kekalahan PDI Perjuangan di Pilgub Jawa Tengah. Dimana pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung PDI-P takluk di hadapan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin. 

Kekalahan PDI-P di Jawa Tengah membuat publik berspekulasi liar, banyak diantara mereka yang beranggapan bahwa PDI sudah tamat di Jawa Tengah yang selama ini dikenal sebagai provinsi yang menjadi basis massa PDI-Perjuangan. Status Jawa Tengah sebagai ‘kandang banteng’ mulai digeser kekuatan politik baru. 

Baca Juga: Soal Status Keanggotaan di PDI-P, Jokowi Ngaku Masih Pegang KTA

Puan Maharani mengatakan, kendati PDI Perjuangan kalah di Pilgub,namun secara keseluruhan partai politik ini sebetulnya masih meraih kemenangan besar di Pilkada Jawa Tengah. Buktinya partai politik besutan Megawati Soekarnoputri itu kata dia sukses menorehkan kemenangan di 19 kabupaten/kota dari  35 kabupaten/kota yang di Jawa Tengah berdasarkan hitung cepat. 

 "Jadi ya silahkan menilai apakah PDI Perjuangan di Jawa Tengah masih bisa bertahan atau tidak," kata Puan Maharani dilansir Olenka.id Rabu (4/12/2024). 

Kembali ke Pilgub, Puan Maharani mengatakan kekalahan itu telah dievaluasi pihaknya, PDI-P kata sudah legowo jika pucuk pimpinan tertinggi di lingkup Provinsi Jawa Tengah tidak berasal dari PDI-P. Intinya kata Puan, pihaknya sudah berjuang sangat keras namun kehendak rakyat berkat lain. 

"Ya kita sudah mengevaluasi, mengkonsolidasikan, kita sudah berusaha secara maksimal, ya, namun rakyat Jawa Tengah sudah memilih gubernur dan wakil gubernur," tuturnya. 

Rumah Marhaen

Sementara itu Ketua DPP PDIP Deddy Yevri Sitorus mengatakan, Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng sekalipun mereka takluk di Pilgub. Provinsi itu tetap menjadi rumah bagi akar rumput PDI-P 

 Dia mengatakan, PDIP sama sekali tak pernah tergusur dari rumahnya sendiri. Jawa Tengah tetap menjadi Kandang Banteng. 

Baca Juga: Effendi Simbolon Didepak PDI-P, Jokowi: Emang Kenapa Kalau Kami Bertemu?

Dia mengatakan, meski perolehan suara pasangan Andika-Hendrar di Pilgub Jawa Tengah kalah dari pesaing mereka berdasarkan hasil hitung cepat,namun menurutnya persentase perolehan suara pasangan ini tak begitu buruk sebab Andika-Hendrar masih bisa mengumpulkan suara yang berkisar 40-41 persen. Kata Deddy hasil ini menegaskan, bahwa Jawa Tengah tetap menjadi basis massa PDIP.

“Atinya pemilih banteng masih tetap setia dengan PDIP karena angkanya hampir 2 kali lipat pemilu legislatif. Itu adalah bukti bahwa Jateng masih menjadi rumah bagi kaum marhaen," kata Deddy. 

"Kalau kita lihat dari perolehan kepala daerah, itu 19 dari 35, artinya 54 persen daerah kabupaten/kota masih memilih kader Banteng. Jadi kami terima kasih pada warga Jateng terbukti bahwa kepercayaan terhadap PDIP masih tetap tinggi," ujarnya.