Penulisan ulang sejarah Indonesia memakan ongkos yang tak sedikit, proyek yang melibatkan Kementerian Kebudayaan dan lebih dari 100 pakar dan sejarawan ini menelan anggaran hingga Rp9 Miliar. Menteri Kebudayaan Fadli Zon telah mengkonfirmasi hal itu.
"Kalau tidak salah catatannya Rp9 miliar," kata Fadli dilansir Selasa (27/5/2025).
Baca Juga: Istilah Orde Lama Dihilangkan dalam Penulisan Ulang Sejarah RI
Adapun sejarah yang ditulis ulang hingga 10 jilid itu bakal menjadi bahan pembelajaran para siswa di seluruh Indonesia Kementerian Kebudayaan bakal berkoordinasi dengan para pihak supaya pelajaran sejarah menjadi salah satu mata pelajaran wajib.
Terlebih, Fadli mengaku tidak ingin para pelajar Indonesia tidak mengetahui tokoh-tokoh bangsa yang berperan besar dalam sejarah perkembangan dan kemerdekaan Indonesia.
"Kita berharap juga ada lagi mata pelajaran sejarah itu wajib. Di Amerika saja seluruh jenjang itu ada US History-nya," ujarnya.
"Atau dikira Soekarno-Hatta itu satu nama,karena nama bandarannya Soekarno-Hatta,apalagi disingkat lagi sekarang Soetta lagi. Dikiranya namanya Soetta,ada nama baru gitu ya," sambungnya.
Berikut 10 jilid buku sejarah yang sedang digarap tim sejarawan yang direncanakan rampung pada Agustus 2025 dan akan diuji publik pada Juni 2025 mendatang.
1. Sejarah Awal Nusantara
2. Nusantara dalam Jaringan Global: India dan Cina
3. Nusantara dalam Jaringan Global: Timur Tengah
4. Interaksi dengan Barat: Kompetisi dan Aliansi
5. Respons Terhadap Penjajahan
6. Pergerakan Kebangsaan
7. Perang Kemerdekaan Indoensia
8. Masa Bergejolak dan Ancaman Integrasi
9. Orde Baru (1967-1998)
10. Era Reformasi (1999-2024)