Menteri Budaya Fadli Zon ngotot menggelar uji publik penulisan ulang sejarah di tengah protes keras sejumlah pihak yang tak terima dengan proyek tersebut setelah mengetahui beberapa peristiwa penting tak ditulis.
Rencananya Kementerian Kebudayaan menggelar uji publik itu Juli 2025 ini.
"Nanti pada waktunya akan melakukan uji publik publik pada bulan ini juga," kata Fadli Zon dilansir Jumat (4/7/2025).
Baca Juga: Puan Maharani Minta Fadli Zon Dkk Tak Buru-buru Tulis Ulang Sejarah
Fadli mengatakan, proyek penulisan ulang sejarah dilakukan dengan sangat serius oleh pemerintah, dimana proyek itu digarap 130 sejarawan yang datang 34 kampus ternama di Indonesia. Seluruh sejarahwan yang terlibat telah menulis 10 bab secara garis besar.
“Kita melibatkan 130 para sejarawan, para ahli-ahli sejarah. Untuk sekarang ini, kita tulis 10 bab, tapi tidak (secara) detail tentunya, termasuk dari temuan-temuan awal," ungkapnya.
Sementara terkait peristiwa pemerkosaan massal '98, Fadli Zon mengklaim tidak ada yang dihapus dalam penulisan ulang sejarah Indonesia nantinya.
"Tidak ada penghapusan. Tidak ada yang dihapus," tegasnya.
Fadli Zon menuturkan bangsa Indonesia selama 26 tahun terakhir tidak pernah menuliskan sejarah, padahal itu sangat penting untuk masyarakat di tengah arus informasi yang cukup pesat saat ini dengan memperbarui sejarah peradaban nusantara. termasuk peradaban di Kabupaten Maros ini.
Baca Juga: Fadli Zon Kena Sentil Putri Gus Dur Gegara Menyangkal Sejarah
"Kita masukkan temuan lukisan-lukisan purba yang ada di dinding yang ada di goa Maros ini yang menurut penelitian dunia bahwa usianya mencapai 51.200 tahun yang berada di Leang Karangpuang. Itu kan belum ada di tulis dan itu akan kita masukkan," kata politikus Gerindra itu.