MR. DIY, salah satu jaringan ritel terbesar di Asia Tenggara, sedang mempersiapkan langkah besar untuk menjadi perusahaan publik. Dalam beberapa bulan terakhir, kabar tentang rencana IPO (Initial Public Offering) MR. DIY mulai mencuat, menarik perhatian para investor dan pengamat pasar.
Sebagai pemain utama di sektor ritel yang menawarkan berbagai produk rumah tangga dengan harga terjangkau, IPO ini diperkirakan akan menjadi babak baru bagi perusahaan yang telah berkembang pesat itu. Didirikan pada 2005 di Malaysia, MR. DIY kini menjadi salah satu ritel terbesar dengan lebih dari 4.000 toko yang tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Perusahaan ini menyediakan beragam produk, mulai dari peralatan rumah tangga, alat tulis, hingga barang-barang otomotif, dengan fokus pada kualitas yang terjangkau bagi konsumen. Keberhasilan MR. DIY terlihat jelas dari ekspansinya yang cepat, tidak hanya di Malaysia, tetapi juga di Indonesia, Thailand, Filipina, dan beberapa negara lainnya.
Baca Juga: IPO Global Tetap Tangguh di Tengah Ketidakpastian serta Volatilitas Pasar
"Dalam industri ritel perlengkapan rumah tangga, perusahaan ini merupakan pemain terbesar dalam hal jumlah toko," Manajemen MR. DIY dalam prospektus yang dikutip Olenka pada Kamis (28/11/2024).
Meskipun telah menjadi salah satu nama besar di pasar ritel, MR. DIY tetap memiliki ambisi untuk terus berkembang, salah satunya melalui IPO. Langkah ini diharapkan dapat memberikan akses bagi perusahaan untuk memperoleh modal lebih besar, yang nantinya akan digunakan untuk ekspansi lebih lanjut, baik di pasar domestik maupun internasional.
Dikutip dari beberapa sumber pada Kamis (28/11/204), berikut detail Rencana IPO, Penggunaan dana IPO, dan detail rinci rencana IPO MR. DIY:
Rencana IPO
Menurut kabar yang dirilis, MR.DIY berencana untuk menawarkan hingga 2,52 miliar saham biasa dalam IPO, dengan harga penawaran yang berkisar antara Rp1.650 hingga Rp1.870 per saham.
Dengan demikian, nilai IPO yang ditawarkan oleh MR.DIY diperkirakan mencapai antara Rp4,16 triliun hingga Rp4,71 triliun.
Jumlah saham yang dilepas dalam IPO ini berasal dari dua sumber utama:
- Sebanyak 2,27 miliar saham yang dimiliki oleh Azara Alpina Sdn Bhd, yang mewakili 9% dari total saham yang ditawarkan.
- Sekitar 251,9 juta saham baru yang diterbitkan oleh perusahaan, yang setara dengan 1% dari total saham yang ditawarkan.
Sekitar 10% dari hasil IPO akan dialokasikan oleh perusahaan untuk modal kerja operasional.
Baca Juga: Strategi Inovasi Digital Jalur Cepat Ala Multipolar Technology, seperti Apa Modelnya?
Penggunaan Dana IPO
MR.DIY juga berencana untuk menerbitkan sebanyak 251,9 juta saham baru dalam penawaran umum perdana (IPO) ini. Dana yang diperoleh dari penerbitan saham tersebut akan digunakan untuk berbagai keperluan perusahaan, termasuk pelunasan kewajiban dan ekspansi.
Dari dana tersebut, sekitar 60% akan dialokasikan untuk membayar sebagian kewajiban perusahaan kepada CIMB Niaga, dengan nilai yang akan dilunasi mencapai Rp280 miliar.
Selanjutnya, 30% dari dana yang terkumpul akan digunakan oleh anak perusahaan untuk membayar deposit dan sewa tempat guna membuka toko baru. Penggunaan dana ini direncanakan akan berlangsung antara tahun 2025 hingga 2026. Sedangkan sisa dana lainnya akan digunakan sebagai modal kerja perusahaan.
Berikut adalah jadwal penting terkait IPO MR.DIY:
- Masa penawaran awal: 25 November – 3 Desember 2024
- Tanggal efektif: 11 Desember 2024
- Masa penawaran umum perdana saham: 13 – 17 Desember 2024
- Tanggal penjatahan: 17 Desember 2024
- Tanggal distribusi saham secara elektronik: 18 Desember 2024
- Tanggal pencatatan saham di BEI: 19 Desember 2024
Melihat rencana tersebut, bagaimana tanggapanmu, Growthmates?