Negara tetangga Indonesia yang sama-sama berada di wilayah Asia Tenggara, yakni Vietnam, diprediksi menjadi negara dengan kekuatan ekonomi baru. Negeri Naga Biru ini diperkirakan akan mengalami peningkatan kekayaan sebesar 125% dalam 10 tahun ke depan.

Laporan Henley & Partners mengatakan, naiknya ekonomi Vietnam disebabkan gencarnya negara tersebut bertransformasi sebagai pusat manufaktur global. Sejumlah perusahaan global telah menunjukkan ketertarikan mereka kepada Vietnam, sebut saja Apple dan Samsung yang berinvestasi hingga Rp289 triliun dan Rp265 triliun.

Baca Juga: 3 Tips Investasi Cerdas ala Jutawan, Bantu Meningkatkan Kekayaan di Tahun 2025! Coba Terapkan Yuk!

"Vietnam adalah basis manufaktur yang makin populer bagi perusahaan teknologi, otomotif, elektronik, pakaian, dan tekstil multinasional," ujar Andrew Amoils, salah satu peneliti Henley & Partners, dikutip dari CNBC International.

Kebangkitan negara Vietnam juga menjadi sorotan banyak tokoh di Indonesia, salah satunya adalah Gita Wirjawan. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia periode tahun 2009-2012 ini menyinggung DNA warga Vietnam yang terkenal sebagai pejuang ulung, terkenal pantang menyerah.

"Saya paling khawatir dengan Vietnam karena DNA mereka. Orang Vietnam bisa bersembunyi di gua, di bawah tanah, dibom Perancis, dibom Amerika puluhan tahun, tetapi tetap menang," jelasnya dalam sebuah kesempatan, dikutip Kamis (2/1/2025).

Gita memuji semangat hidup orang Vietnam dan bagaimana mereka memprioritaskan pendidikan mereka. "Semangat hidupnya gila. Ibu-ibu di Vietnam sampai ngerobohin rumahnya untuk bisa nyekolahin anaknya. Mau ke mana saja, ke Perancis, ke Jepang, Korea, Amerika, Singapura kek," pujinya.

Oleh karena itu, mantan Menteri Perdagangan RI ini menaruh harapan tinggi untuk pendidikan Indonesia. Dia pun optimistis pada langkah Pemerintah Indonesia yang berinvestasi pada bidang pendidikan.

"Saya optimis ke depan dengan investasi Indonesia di pendidikan. Ini bisa menjadi modal kita bersaing dengan Vietnam dan Thailand. Saya sempat saya me-review aplikasi untuk posisi yang cukup tinggi. Dari ratusan kami shortlist, dua dari tiga orang di posisi teratas perusahaan merupakan orang Vietnam, sedangkan satu dari tiga orang ialah orang Singapura," pungkasnya.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto mengalokasikan anggaran fungsi pendidikan pada tahun 2025 sebesar Rp724,262 triliun, sebagaimana dikutip dari salinan Undang-Undang Nomor 62 Tahun 2024 tentang APBN 2025. Anggaran bidang pendidikan tersebut setara dengan 20% dari total belanja APBN 2025 yang mencapai Rp3.621,31 triliun.

"Saya dalam Kabinet Merah Putih menempatkan pendidikan sebagai nomor satu (1) dalam APBN. Saya kira alokasi pendidikan dalam APBN 2025 tertinggi dalam sejarah," kata Prabowo dalam Puncak Hari Guru Nasional 2024 di Jakarta pada 28 November 2024 lalu.