2. Kualitas Tidur yang Buruk

Selain dipengaruhi oleh kondisi mental, rasa lelah juga bisa disebabkan oleh kualitas tidur yang buruk. Harris menyebutkan, meskipun seseorang sudah tidur dengan durasi yang cukup, bukan berarti tubuh otomatis akan terasa segar keesokan harinya. Sebab, kualitas tidur juga memiliki peran penting dalam mengembalikan energi tubuh.

Ada beberapa hal yang bisa mengganggu kualitas tidur tanpa disadari, seperti sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur), kebiasaan berjalan sambil tidur, atau bahkan mendengkur. Kondisi-kondisi tersebut membuat tidur menjadi tidak nyenyak dan tidak efektif, sehingga tubuh tetap terasa lelah meski waktu tidur sudah terpenuhi.

3. Jadwal Tidur-Bangun Tidak Konsisten

Mengubah waktu tidur-bangun lebih dari satu jam dapat menyebabkan kamu merasa lelah juga. Para ahli menyebutnya ”jet lag sosial”, yaitu ketidaksesuaian antara jam biologis tubuh dengan aktivitas harian. 

Jika dibiarkan, hal ini dapat membuat tubuh kesulitan menyesuaikan diri dan akhirnya berdampak pada energi yang lebih cepat terkuras. Hal ini juga kerap dialami oleh orang-orang yang bekerja dengan sistem shift atau sering begadang.

Baca Juga: 5 Tips Psikologi Meningkatkan Kedisiplinan dan Potensi Diri untuk Meraih Kesuksesan

4. Perubahan Hormonal

Selain faktor pola tidur, perubahan hormon juga dapat memengaruhi tingkat energi seseorang. Harris menyebutkan, kondisi ini umumnya dialami oleh wanita, terutama saat menghadapi fase tertentu dalam siklus menstruasi, perimenopause, atau menopause.

Perubahan kadar hormon dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai gejala fisik, salah satunya adalah rasa lelah berlebihan. Bahkan, meskipun aktivitas sehari-hari tidak terlalu berat, tubuh tetap bisa terasa cepat lelah karena adanya ketidakseimbangan hormon tersebut.