Pilar kedua, menurut TP Rachmat adalah mencari orang (re: karyawan) yang bagus. Mulai dari karakter yang bagus, memiliki daya juang yang kuat, dan pintar.

“Kalau saya memilih orang dari interview, nggak bisa sebagai tambahan. Kamu harus cek latar belakangnya. Kalau dia karyawan berpengalaman, cek masa lalunya kayak apa. Jadi, nggak bisa dari interview saja. Jadi harus melihat track record-nya,” tutur TP Rachmat.

Pilar selanjutnya adalah tentang urutan kerja yang harus rapi. Menurutnya, sebagian orang kerap lupa dalam menjalankan bisnis urutannya itu gak boleh berantakan. Menurutnya, hal tersebut harus diterapkan oleh setiap perusahaan jika ingin sukses.

Baca Juga: Sikap Tegas Ignasius Jonan Berantas Calo di Stasiun Kereta Api

Ia mengibaratkan saat diberi kesempatan belajar di Toyota. Dari sekian banyak sekrup yang ada, semuanya harus menjadi satu kesatuan, tidak boleh ada yang hilang.

"Bayangkan, berapa puluh ribu sekrup bikin mobil, kalau satu sekrup saja nggak ada, nggak jalan mobilnya. Nah, proses ini yang harus dimiliki oleh semua perusahaan sebetulnya,” imbuhnya.

Dan pilar terakhir adalah value atau nilai. Setiap perusahaan harus memiliki nilai yang baik untuk menjadi unggul. TP Rachmat menekankan betapa pentingnya memiliki reputasi baik dalam berbisnis guna mendatangkan kesuksesan.