Kekuatan batin seorang anak kecil yang terpojok tergambar jelas dalam sorot matanya. Ia diam, bukan karena bersalah, tetapi karena tak ingin menyerah pada perlakuan yang ia tahu tidak adil. Namun diam itu dianggap pembangkangan. Ciputra pun dijatuhi hukuman berat, ia dikerangkeng seharian di dalam gudang gelap yang penuh barang rongsokan.

Dalam gudang itu, rasa takut, dingin, dan kehinaan menggerogoti dirinya. Bahkan, ketika ia hendak buang air besar, ia melakukannya di dalam gudang menggunakan kertas, karena begitu takut untuk keluar. Trauma ini begitu dalam menancap dalam benaknya.

"Pengalaman ini demikian pedih menjejak hati saya. Trauma makin kuat mengakar. Saya merasa sangat diinjak-injak. Tidak bisa membela diri,” tukasnya.

Keesokan harinya, barulah kebenaran terungkap. Ia akhirnya mengaku bahwa uang itu berasal dari sepupunya, Tjin Ho, dan pernyataannya dibenarkan. Namun ironisnya, bukan permintaan maaf yang datang, melainkan teguran baru karena tak langsung menjawab saat ditanya.

"Lalu, saya dimarahi lagi. Kata tante saya, 'Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan kami. Kalau saja saat itu dijawab, kamu tidak perlu dikurung dalam gudang!',” bebernya.

Menurutnya, keadilan memang bukan sesuatu yang mudah didapat oleh anak kecil dalam situasi itu. Ditambah lagi, sang Engkong justru mengamini perlakuan keras itu dengan dalih pendidikan keras akan mencetak pria tangguh.

"Anak laki-laki Tionghoa tak boleh lemah, Nyong. Kalau kau salah maka kau memang harus dipukul. Tak bisa kau membantah itu," begitu kata sang Engkong.

Meski demikian, Ciputra tidak tumbang. Justru dari trauma dan luka-luka batin itu, semangatnya untuk bertahan dan berjuang tumbuh. Ia melihat masa kecilnya yang keras sebagai pelajaran hidup yang membentuk karakter pantang menyerah.

"Sampai sekarang saya masih merasa takjub, bahwa cerita kurang lebih delapan puluh tahun yang lalu masih saya ingat. Ini karena kejadiannya sangat merasuk jiwa saya dan tak akan saya lupakan seumur hidup saya. Tetapi di sisi lain, saya harus bersyukur, bahwa pengalaman tersebut yang membuat saya menjadi oknum yang memiliki 'the passion of my life',” tandasnya.

Baca Juga: Awan Mendung dan Ujian Mahaberat Pernikahan Orang Tua Ciputra