Merintis dan Membesarkan Tempo Scan Group

Selain dunia hukum, Kartini juga sukses di bisnis. Ia mendirikan Tempo Scan Group, perusahaan farmasi dan konsumer yang menaungi merek-merek ternama seperti Bodrex, Marina, Hemaviton, My Baby, dan masih banyak lagi.

Perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta Selatan ini juga menggandeng produk kosmetik internasional seperti Estee Lauder, Revlon, dan Jo Malone London.

Perusahaan ini berkembang menjadi raksasa industri farmasi Indonesia. Unit bisnis utamanya, Tempo Scan Pacific, melantai di bursa dengan kode emiten TSPC.

Dikutip dari CNBC Indonesia, menurut catatan per 30 September 2025, pengendali perusahaan adalah Handojo S. Muljadi, salah satu anak Kartini, melalui PT Bogamulia Nagadi yang menggenggam 90,06% saham.

Ketekunan Kartini dalam membangun Tempo Scan menjadikannya simbol ketangguhan dan inovasi bisnis nasional.

Dikutip dari Forbes, Kartini sempat menempati peringkat ke-50 dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia tahun 2021, dengan kekayaan mencapai US$ 695 juta atau sekitar Rp 11,52 triliun.

Sosok Filantropis dan Penggerak Pendidikan

Di luar dunia usaha dan hukum, Kartini juga aktif di bidang sosial dan pendidikan. Ia mendirikan Yayasan Daya Bhakti Pendidikan Universitas Indonesia untuk membimbing calon-calon pemimpin bangsa.Kartini juga tercatat pernah menjadi Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (2004–2007).

Tak hanya itu, ia pun kerap memberikan beasiswa dan dukungan bagi perempuan muda yang ingin meniti karier di dunia hukum. Filosofinya sederhana namun kuat, yakni ‘Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan yang baik. Maka kita, manusia, harus melakukan hal-hal yang baik’.

Penghargaan

Dikutip dari Inilah, atas kiprahnya, Kartini menerima berbagai penghargaan nasional dan internasional, di antaranya Capital Market Life Time Achievement Award dari Presiden Megawati Soekarnoputri (2004), dan Her Times Women Empowerment Awards – Achievement Award (2018).

Penghargaan tersebut mencerminkan perannya sebagai penggerak hukum, bisnis, dan pemberdayaan perempuan Indonesia.

Selain menjadi pengusaha, Kartini Muljadi juga aktif menulis buku. Ia telah menghasilkan berbagai karya penting di Indonesia.

Adapun, karya tulis milik Kartini Muljadi meliputi Kebendaan Pada Umumnya (2003), Jual Beli (2003), Perikatan Pada Umumnya (2003), Hak-Hak Atas Tanah (2004), Kedudukan Berkuasa & Hak Milik dalam Sudut Pandang KUH Perdata (2004), Hak Tanggungan (2005), dan Batik Indonesia, Sepilihan Koleksi Batik Kartini Muljadi (2007).

Warisan dan Inspirasi

Kartini Muljadi meninggalkan empat anak, yaitu Sutjipto H. Muljadi, Dian M. Muljadi, Gunawan S. Muljadi, dan Handojo S. Muljadi, serta cucu dan cicit.

Namun, warisan terbesarnya bukan hanya kekayaan atau perusahaan, melainkan nilai-nilai integritas, ketekunan, dan keberanian.

Kepergiannya menandai akhir dari satu era, tetapi jejak langkah dan semangatnya akan terus hidup dan menginspirasi generasi penerus.

Baca Juga: Kerajaan Bisnis Tempo Scan Group, dari Maestro Hukum Kartini Muljadi