Gita Irawan Wirjawan atau yang lebih dikenal sebagai Gita Wirjawan merupakan Menteri Perdagangan Republik Indonesia era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain prestasinya di institusi pemerintahan, Gita juga dikenal sebagai pebisnis yang menjalankan PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS), perusahaan investasi di sektor pertambangan, perdagangan, dan transportasi.

Pria kelahiran Jakarta pada 21 September 1965 ini merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Orang tuanya bernama Wirjawan Djojosoegito dan Paula Warokka Wirjawan. Terkait pendidikannya, Gita memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Administrasi Niaga dari Universitas Texas di Austin pada tahun 1988; gelar Magister di bidang Administrasi Niaga dari Baylor University tahun 1989; serta gelar Magister dalam bidang Administrasi Publik dari John F. Kennedy School of Government di Harvard University sebagai Mason Fellow pada tahun 2000. Tidak hanya itu, Gita juga memiliki kualifikasi sebagai Certified Public Accountant dari Negara Bagian Texas, Amerika Serikat, dan sebagai Chartered Financial Analyst.

Baca Juga: Deretan Bisnis Milik Peter Sondakh, Pemilik Ladang Emas di Indonesia

Setelah sempat berkarier di firma Morrison Brown & Argiz di Miami; bankir di Citibank; Goldman Sachs Singapura; bahkan JP Morgan Indonesia, Gita mengejar mimpinya membangun Ancora Capital. Mengutip berbagai sumber, berikut profil perusahaan yang dimiliki oleh Gita Wirjawan:

PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS)

Perusahaan ini mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 April 2006. Sementara itu, pengendali saham PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) adalah PT Multi Berkat Energy dengan kepemilikan saham sebesar 38,69%. Gita Wirjawan tercatat sebagai pengendali saham (96,36%) PT Emas Hitam Investindo yang memiliki 99,99% saham PT Multi Berkat Energy.

Berikut anak usaha yang tergabung dalam OKAS:

  • Indotan Lombok Pte Ltd (100%), perusahaan investasi pada perusahaan tambang di Indonesia;
  • PT Ancora Indonesia Mining (99,60%), perdagangan dan jasa di bidang pertambangan;
  • PT Ancora Shipping (99,80%), pelayaran dalam negeri;
  • PT Aneka Nitrate Industri (99%), industri bahan peledak, pupuk buatan, resin buatan, serta perdagangan besar bahan dan barang kimia dasar;
  • PT Bormindo Nusantara (60%), jasa pengeboran dan perawatan sumur minyak;
  • PT Indotan Lombok Bangkit Barat (90%), pertambangan;
  • PT Inspira Global Karya (99%), kegiatan persewaan dan penyewaan tanpa hak opsi, pekerjaan, agen perjalanan dan kegiatan pendukung lainnya;
  • PT Kemitraan MNK BME (51%), pertambangan dan penggalian, pertanian, kehutanan dan perikanan, konstruksi;
  • PT Kreasi Sinergi Teknikindo (99%), kegiatan ilmiah dan teknis, perdagangan besar dan eceran; perbaikan dan pemeliharaan kendaraan , kegiatan persewaan dan penyewaan tanpa hak opsi ketenagakerjaan, biro perjalanan dan kegiatan penunjang lainnya;
  • PT Multi Kimia Solusindo (99%), perdagangan besar bahan berbahaya (B2), perdagangan besar bahan dan bahan kimia, perdagangan besar pupuk dan produk agrokimia;
  • PT Multi Nitrodeto Indonesia (99%), industri bahan peledak dan perdagangan grosir berdasarkan biaya;
  • PT Multi Nitroprimer Indonesia (99%), industri bahan peledak dan perdagangan grosir berdasarkan biaya;
  • PT Multi Nitrotama Kimia (50%), industri bahan peledak, jasa peledakan, dan perdagangan bahan peledak dan aksesorisnya;
  • PT Multi Sinergi Sumberdaya (99%), perdagangan besar semen, kapur, pasir dan batu, logam, mineral bukan logam, bahan bakar padat, cair dan gas serta dasar biaya.

Omega Pacific Production/Ancora Music

Dikenal sebagai sosok yang dekat dengan dunia musik, Gita Wirjawan juga mendirikan sebuah perusahaan musik bernama Omega Pacific Production/Ancora Music. Perusahaan ini memproduksi dan menciptakan musik dalam berbagai aliran musik, termasuk jazz, pop, lounge, boyband dan lainnya.

Beberapa album yang telah diproduksi, antara lain, Cherokee, Bali Lounge, Nial Djuliarso di Juilliard, Tompi, Asia Beat, Bali Lounge 2, Ken, Nial-New Day New Hope, serta Miss Kadaluwarsa.