Indofood Riset Nugraha (IRN) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung inovasi dan ketahanan pangan nasional. Pada periode 2025–2026, sebanyak 96 proposal penelitian mahasiswa S1 dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia berhasil memperoleh bantuan dana riset bertema “Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal.”
Bantuan dana diserahkan secara simbolis di Jakarta melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pihak Indofood dan para penerima IRN. Program ini ditujukan bagi mahasiswa yang sedang menyelesaikan penelitian akhir studinya di bidang pangan.
Hingga batas akhir pendaftaran pada 31 Agustus 2025, Indofood menerima 735 proposal penelitian dari 135 perguruan tinggi negeri dan swasta di berbagai daerah di Indonesia.
Setelah melalui tahapan seleksi administrasi dan substansi oleh sembilan pakar lintas disiplin ilmu, mulai dari teknologi pangan, peternakan, gizi dan kesehatan, hingga bioteknologi molekuler, sebanyak 96 proposal dinyatakan lolos.
Head of Corporate Communications PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Indrayana, menyampaikan bahwa angka proposal yang masuk meningkat sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Rumah Indofood di Jakarta Fair 2025: Ragam Aktivitas Seru hingga Dukung Industri Film Nasional
“Ini menunjukkan antusiasme mahasiswa meningkat untuk melakukan penelitian, khususnya di bidang pangan fungsional dari berbagai aspek keilmuan. Kami berharap hadirnya program IRN dapat semakin memberdayakan peneliti muda untuk berinovasi dan berkontribusi bagi pengembangan pangan lokal, yang pada akhirnya turut memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2006, Program Indofood Riset Nugraha telah menerima lebih dari 8.300 proposal penelitian dan memberikan pendanaan kepada sekitar 1.200 penelitian mahasiswa. Menjelang dua dasawarsa pelaksanaannya, IRN konsisten mendorong minat riset mahasiswa di bidang pangan dan pemanfaatan sumber daya lokal secara berkelanjutan.
Baca Juga: TOP Coffee Apresiasi Anak Muda hingga Keluarga Petani Kopi Indonesia Lewat Beasiswa Pendidikan
Konsep pangan fungsional sendiri merupakan sumber pangan yang tidak hanya memberikan energi dan gizi, tetapi juga memiliki khasiat khusus bagi peningkatan kesehatan masyarakat. Ketua Tim Pakar IRN, Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, M.Sc, menilai tema riset tahun ini sangat relevan dengan potensi besar pangan lokal Indonesia.
“Masih banyak sumber pangan fungsional bernilai gizi tinggi di Indonesia yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan pangan lokal bukan hanya penting bagi kesehatan, tetapi juga berdampak pada pengembangan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Selain pendanaan, para penerima IRN akan mendapat pendampingan dari Tim Pakar IRN melalui dua tahap audit penelitian serta pelatihan soft skills yang dibutuhkan untuk membentuk karakter peneliti muda yang tangguh.
Baca Juga: Program Desa Pesisir Hingga Beasiswa Raih Penghargaan di Pelindo TJSL Award
Dalam kesempatan yang sama, Indofood juga memberikan penghargaan bagi empat mahasiswa penerima predikat Peneliti Terbaik IRN 2024–2025. Mereka adalah Hamzah Akram Maulana dari Universitas Tanjungpura, Kalisha Nirmala Chandra dari Universitas Gadjah Mada, Rosdiana Anjelina dari Institut Teknologi Bandung, dan Zhafa Nesya Salsabila dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
“Selamat kepada empat Peneliti Terbaik tahun ini. Kami berharap seluruh penerima Indofood Riset Nugraha dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk peduli terhadap isu keberlanjutan pangan dan menghasilkan riset yang bermanfaat bagi masyarakat serta bangsa,” tutup Indrayana.