Dua warga negara asing (WNA) ditunjuk menduduki kursi direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Keduanya adalah Balagopal Kunduvara sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko serta Neil Raymond Mills sebagai Direktur Transformasi.

Keduanya didapuk menduduki jabatan tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Rabu (15/10/2025).

Baca Juga: Tak Harus WNI, Prabowo Izinkan WNA Jadi Bos di BUMN

Keduanya memang punya rekam jejak mentereng di dunia penerbangan. Balagopal Kunduvara diketahui sudah menorehkan kiprah panjang di Singapore Airlines, pengalamannya di dunia penerbangan sudah mencapai 25 tahun.  

Sementara itu, Neil juga sudah mengantongi jam terbang yang lumayan mumpuni. Terakhir, ia menjabat sebagai Chief Procurement Officer dan Head of Transformation di Scandinavian Airlines (SAS) pada periode Juni 2024 hingga September 2025. 

Kebijakan menggaet WNA untuk menduduki jabatan-jabatan penting di BUMN baru saja diubah Presiden Prabowo Subianto. Ia mengubah regulasi yang sebelumnya hanya memperbolehkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang duduk di kursi pimpinan BUMN. 

"Dan saya sudah mengubah regulasinya. Sekarang ekspatriat, non-Indonesia, bisa memimpin BUMN kita," kata Prabowo saat berdiskusi langsung dengan Chairman and Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr alias Steve Forbes di Hotel St Regis, Jakarta dilansir Kamis (16/10/2025).

Dengan membuka kesempatan merekrut WNA memimpin BUMN, maka sumber daya manusia yang duduk di kursi kepemimpinan BUMN semakin beragam dan semakin banyak pilihan, lewat cara ini pemerintah yakin kinerja BUMN semakin baik kedepannya. 

Saat ini Prabowo telah menginstruksikan BPI Danantara mencari talenta-talenta terbaik untuk menggenjot BUMN, dengan menempatkan WNA sebagai pimpinan, BUMN bisa menerapkan standar kerja internasional. 

"Kalian bisa cari otak-otak terbaik, talenta-talenta terbaik," ujar Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga mengaku telah menginstruksikan pimpinan Danantara untuk melakukan langkah rasional ke depan.Prabowo juga menyebut telah menginstruksikan untuk memangkas jumlah BUMN dari sekitar seribu hanya menjadi sekitar 200 BUMN.Dia berharap langkah pemangkasan itu akan meningkatkan pendapatan dari BUMN di Indonesia.

Baca Juga: Prabowo Beber Alasan Ngotot Gencarkan MBG

"Dan menjalankannya dengan standar internasional. Saya pun yakin itu akan meningkatkan pendapatan sekitar satu atau dua persen, harus meningkat,"pungkasnya.