Kiprah di Industri Musik
Seperti telah disebutkan sebelumnya, langkah awal karier Tony Wenas berawal dari dunia musik. Kecintaannya pada musik sudah tumbuh sejak kecil, berkat kebiasaan keluarganya yang kerap memperdengarkan berbagai lagu di rumah. Saat duduk di bangku SMA, ia mulai belajar memainkan alat musik dan mengasah bakatnya.
Minat itu terus berlanjut hingga masa kuliah. Bersama enam rekannya, Tony membentuk grup band Solid ’80, di mana ia berperan sebagai vokalis utama sekaligus keyboardist.
Selain Solid ’80, ia juga aktif di sejumlah grup musik lain, seperti band Symphony yang ia dirikan bersama Fariz RM dan kawan-kawan, serta kuartet The Gentlemen bersama Deddy Dhukun, Fariz RM, dan Mus Mujiono. Pada Januari 2021, The Gentlemen merilis single berjudul “Sudah Waktunya”.
Dedikasinya terhadap dunia musik tak hanya terlihat dari penampilannya di atas panggung. Pada 2016, Tony juga dipercaya menjabat sebagai Bendahara Umum Persatuan Artis, Penyanyi, dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI), memperkuat perannya dalam memajukan industri musik Tanah Air.
Baca Juga: Mengenal Sosok Hashim Djojohadikusumo, Pengusaha Sukses Adik Presiden Prabowo Subianto
Karier di Korporasi hingga Jadi Bos Tambang
Mengutip dari laman Detik Finance, setelah lulus kuliah, Tony mulai merenung tentang arah hidupnya. Ia sadar bahwa dunia musik dan karier profesional tak mungkin dijalani bersamaan secara penuh waktu. Pilihan pun harus dibuat.
Tony menilai, meski musik memberikan kepuasan batin, masa depannya tak selalu menjanjikan. Popularitas bisa memudar seiring waktu, seperti yang dialami banyak musisi sebelumnya. Pertimbangan itu membuatnya memutuskan untuk beralih ke jalur profesional dan meniti karier di perusahaan. Dari sinilah perjalanannya di dunia korporasi dimulai.
Tony Wenas memulai perjalanan karier profesionalnya di Atlantic Richfield Indonesia Inc. (ARCO) pada 1989 sebagai Department Contract Administrator. Ia kemudian bergabung dengan PT Bank Merincorp, PT Bakrie Communications Corporations, dan PT Pasifik Satelit Nusantara, mengasah kemampuan di bidang hukum dan manajemen hingga akhirnya memegang posisi strategis sebagai Wakil Presiden Eksekutif dan Direktur di PT Freeport Indonesia pada 2001-2010.
Pengalaman memimpin perusahaan besar terus berlanjut. Tony pernah menjabat sebagai Presiden & CEO PT Vale Indonesia Tbk, Presiden Komisaris PT Riau Andalan Pulp & Paper, hingga memimpin Intrepid Mines Limited dan PT Berkat Resources Indonesia. Di sektor pulp dan kertas, ia dipercaya sebagai Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp & Paper dan Managing Director di APRIL Group, serta sempat menjadi komisaris di perusahaan yang sama.