Karier Sebagai Bankir

Sebelum meniti karier di dunia perbankan, Budi lebih dulu memulai langkah profesionalnya pada tahun 1988 sebagai Information Technology Officer di Kantor Pusat IBM Asia-Pasifik di Tokyo, Jepang. Tak lama kemudian, ia kembali ke tanah air dan bergabung dengan IBM Indonesia, dengan posisi terakhir sebagai Systems Integration & Professional Services Manager hingga tahun 1994.

Dari situlah perjalanan Budi beralih ke dunia perbankan. Ia bergabung dengan PT Bank Bali Tbk. hingga 1999, lalu dipercaya menjabat sebagai Director of Consumer and Commercial Banking untuk ABN AMRO Bank Indonesia & Malaysia. Kariernya di sektor keuangan terus berlanjut dengan bergabung di PT Bank Danamon Tbk. dan Adira Quantum Multi Finance.

Tahun 2006 menjadi titik penting ketika ia dipercaya sebagai Direktur Micro dan Retail Banking Bank Mandiri. Setelah menuntaskan masa jabatannya di Bank Mandiri, Budi kemudian melangkah ke fase baru yang semakin memperkuat rekam jejaknya di dunia finansial.

Baca Juga: Dievaluasi DPR, Menkes Budi Gunadi Diminta Tak Sembarangan Berbicara

Karier di Pemerintahan

Setelah menyelesaikan masa jabatannya di Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin mulai berkiprah di pemerintahan. Pada tahun 2016 hingga 2017, ia dipercaya sebagai Senior Advisor Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Dari pengalaman tersebut, kariernya berlanjut dengan menjabat sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) (Persero), perusahaan holding BUMN pertambangan, sejak September 2017 hingga November 2019.

Menukil dari laman resmi Kementerian Kesehatan, pada November 2019 Budi Gunadi Sadikin dipercaya sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I. Dalam peran ini, ia membidangi sektor kesehatan dan farmasi, sebuah posisi yang kemudian membawanya ke garis depan dalam penanggulangan pandemi COVID-19.

Selama masa krisis tersebut, Budi berperan aktif dengan membuka jaringan internasional sekaligus menggerakkan sumber daya dalam negeri untuk pengadaan alat PCR test, vaksin COVID-19 beserta sistem distribusinya, hingga obat penyembuhan (therapeutic). Tak hanya itu, ia juga terlibat langsung dalam pengelolaan 70 rumah sakit BUMN, memastikan kesiapan fasilitas kesehatan dalam menghadapi gelombang pandemi.