Karier dan Gurita Bisnis Bakrie

Selang beberapa waktu berkarir di luar negeri, Anin pun pulang ke Indonesia karena diminta ayahnya untuk mengurusi perusahaan-perusahaan Bakrie Group. Ia pun didapuk menjadi Deputy COO and Managing Directors untuk perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk yang kala itu mengalami krisis.

PT Bakrie & Brothers Tbk merupakan sebuah konglomerasi manufaktur dan infrastruktur yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Selain itu, perusahaan ini juga bergerak di bidang kendaraan listrik, pertambangan, minyak dan gas, listrik, properti, serta perkebunan.

Lalu pada 2002, Anindya kemudian membangun lini bisnis baru di gurita bisnis keluarganya, yakni di sektor media. Saat itu, ia ditantang untuk mengubah Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), stasiun televisi Indonesia yang saat itu masih berjuang memiliki liputan nasional. Di usianya yang masih relatif muda, dia sukses menahkodai ANTV dan PT Bakrie Telecom (BTel).

Di Bakrie Telecomini, Anin mengembangkan beragam produk Esia, salah satunya Esia Talk. Layanan baru ini bisa mempermudah dan murah untuk berkomunikasi lewat handphone. Selain itu, dia juga mengeluarkan produk VIVALL.

Kemudian, dikutip dari Forbes, pada 2007, Anin membeli stasiun televisi kedua, Lativi Media Karya, dari pengusaha dan mantan Menteri Ketenagakerjaan, Abdul Latief. Stasiun TV tersebut kemudian berganti nama menjadi TV One. Kemudian, dua stasiun televisi tersebut berkembang di bawah perusahaan induk bernama Visi Media Asia (VIVA), yang juga dipimpin Anindya Bakrie sebagai Direktur Utama.

Nama Anindya pun tercatat sebagai komisioner PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) sejak 2012 dan komisioner utama PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) sejak 2012.

Sebagai putra sulung Aburizal Bakrie, ia juga menduduki posisi Komisaris Utama di PT VKTR Teknologi Mobilitas, salah satu anak perusahaan Bakrie Group yang bergerak di bidang kendaraan listrik.

PT VKTR Teknologi Mobilitas sendiri telah melantai di Bursa Efek Indonesia pada 19 Juni 2023 dengan dukungan BYD Automobile dari China. Anindya menjabat sebagai Komisaris Utama dan VKTR berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp875 miliar melalui IPO.

Selain VKTR, sudah ada 11 anak usaha Bakrie Group yang lebih dulu melantai di Bursa Efek Indonesia, seperti PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY) PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. (JGLE) PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL) PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) Dari 11 emiten ini, setengah di antaranya masuk daftar pemantauan khusus dari BEI, yakni BTEL, JGLE, ELTY, VIVA, UNSP, dan MDIA.

Punya Klub Bola Oxford United

Sejak tahun 2018, Anindya Bakrie dan Menteri BUMN, Erick Thohir, bersama dengan Sumrith 'Tiger' Thanakarnjanasuth dari Thailand dan Horst Geicke dari Vietnam telah menjadi pemilik mayoritas klub Oxford United. Pada tahun 2022, kepemilikan mereka berkembang menjadi 51%.

Keterlibatan Anindya dan Grup Bakrie dengan entitas di Oxford telah berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain memiliki saham di Oxford United, Anindya juga terlibat dalam kolaborasi dengan Oxford University dalam penelitian life science, Larry Ellison Institute, dan Tony Blair Institute. Mereka juga memberikan bantuan kepada mahasiswa Indonesia yang sedang menimba ilmu di Oxford.

Baca Juga: Peran Keluarga Bakrie dalam Pohon Bisnis Grup Bakrie (Bakrie and Brothers)