Jika membahas tentang konglomerat di Indonesia, nama keluarga Bakrie sepertinya tidak bisa dilewatkan. Penerus generasi ketiga bisnis keluarganya, Anindya Bakrie, pun memiliki profil dan sepak terjang yang cukup menarik perhatian.

Sebagai putra sulung pengusaha ulung sekaligus politisi negeri, Aburizal Bakrie, secara alami Anindya ditunjuk untuk melanjutkan bisnis keluarga. Ia pun terlibat aktif dalam berbagai perusahaan di bawah naungan Bakrie Group sejak usia muda.

Dan, di usianya yang ke-50 tahun ini, Anin, sapaan akrabnya, masih dipercaya menjadi penerus gurita bisnis keluarganya dengan jabatan Presiden Direktur Bakrie Group. Perusahaan yang dibangun kakeknya sejak 1942 ini sudah memiliki delapan lini bisnis usaha.

Bisnisnya mulai dari energi, tambang, dan infrastruktur. Kemudian melebar juga ke properti, perkebunan, media dan teknologi, serta olahraga. Terbaru, Bakrie mulai mengarah ke energi terbarukan dengan VKTR dan Bakrie Power.

Namun, seperti apa sebenarnya sosok Anindya Bakrie ini? Berikut ulasan lengkap mengenai profil Anindya Bakrie, sebagaimana Olenka rangkum dari berbagai sumber, Jumat (17/1/2025).

Latar Belakang Keluarga

Anindya Bakrie yang memiliki nama lengkap Anindya Novyan Bakrie merupakan putra sulung dari pengusaha dan politisi senior Aburizal Bakrie dan Tatty Bakrie. Ia terhitung sebagai generasi ketiga dari keluarga Bakrie. Anindya Bakrie juga ikut merambah dunia bisnis, persis seperti ayah dan kakeknya, Haji Achmad Bakrie.

Ayah Anindya, Aburizal Bakrie, merupakan sosok kunci di balik kesuksesan Bakrie Group. Aburizal tidak hanya seorang pengusaha ulung, tetapi juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua Umum Partai Golkar.

Anindya Bakrie memiliki dua saudara kandung, yaitu Anindhita Anestya Bakrie dan Anindra Ardiansyah Bakrie. Anindya Bakrie menyukai bermacam aktivitas, namun yang paling dominan dalam kesehariannya adalah aktivitas membaca buku-buku sejarah dan kebudayaan, musik, travelling, dan olahraga menyelam.

Lahir di keluarga pengusaha, Anindya Bakrie mengaku sejak balita selalu dijejali dengan bisnis.

"Waktu itu sejak masa kecil diajakin untuk berdiskusi bisnis, datangnya itu sejak dari acara keluarga sambil makan bubur," kata Anin, dikutip dari Kompas.com.

Anindya Bakrie kemudian menikah dengan Firdani Saugi. Keduanya dikaruniai 3 orang anak, yakni Alisha Anastasia Bakrie, Akila Abunindya Bakrie, dan Azra Fadilla Bakrie. Meskipun jarang membahas kehidupan pribadinya di media, Anindya dikenal sebagai figur keluarga yang mengutamakan pendidikan dan nilai-nilai agama.

Pendidikan

Anindya Bakrie memulai pendidikan dasar di SD Triguna, Jakarta dan lulus pada 1986 silam. Beranjak SMP, ia bersekolah di sekolah Katolik Khusus Pria Pangudi Luhur. Pada jenjang SMA, ia bersekolah di luar negeri di Phillips Academy di Andover, Massachusetts, sebuah sekolah menengah atas di United States.

Selepas SMA, ia pun meneruskan pendidikan sarjananya di Northwestern University, Illinois, pada tahun 1996 dan mengambil jurusan Teknik Industri. Begitu menyelesaikan pendidikan sarjana, Anindya Bakrie langsung bekerja di Wall Street sebagai bankir investasi di Salomon Brothers, New York, selama dua tahun.

Tak lama berselang, Anindya juga melanjutkan pendidikan untuk memperoleh gelar MBA dari Stanford Graduate School of Business pada 2001. Di tahun yang sama, ia pun sempat menjadi Chief Operating Officer (COO) Capital Managers Asia Pte,Ltd Singapura.

Baca Juga: Kerajaan Bisnis Bakrie Group yang Kini Dipimpin Anindya Bakrie

Karier dan Gurita Bisnis Bakrie

Selang beberapa waktu berkarir di luar negeri, Anin pun pulang ke Indonesia karena diminta ayahnya untuk mengurusi perusahaan-perusahaan Bakrie Group. Ia pun didapuk menjadi Deputy COO and Managing Directors untuk perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk yang kala itu mengalami krisis.

PT Bakrie & Brothers Tbk merupakan sebuah konglomerasi manufaktur dan infrastruktur yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Selain itu, perusahaan ini juga bergerak di bidang kendaraan listrik, pertambangan, minyak dan gas, listrik, properti, serta perkebunan.

Lalu pada 2002, Anindya kemudian membangun lini bisnis baru di gurita bisnis keluarganya, yakni di sektor media. Saat itu, ia ditantang untuk mengubah Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), stasiun televisi Indonesia yang saat itu masih berjuang memiliki liputan nasional. Di usianya yang masih relatif muda, dia sukses menahkodai ANTV dan PT Bakrie Telecom (BTel).

Di Bakrie Telecomini, Anin mengembangkan beragam produk Esia, salah satunya Esia Talk. Layanan baru ini bisa mempermudah dan murah untuk berkomunikasi lewat handphone. Selain itu, dia juga mengeluarkan produk VIVALL.

Kemudian, dikutip dari Forbes, pada 2007, Anin membeli stasiun televisi kedua, Lativi Media Karya, dari pengusaha dan mantan Menteri Ketenagakerjaan, Abdul Latief. Stasiun TV tersebut kemudian berganti nama menjadi TV One. Kemudian, dua stasiun televisi tersebut berkembang di bawah perusahaan induk bernama Visi Media Asia (VIVA), yang juga dipimpin Anindya Bakrie sebagai Direktur Utama.

Nama Anindya pun tercatat sebagai komisioner PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) sejak 2012 dan komisioner utama PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) sejak 2012.

Sebagai putra sulung Aburizal Bakrie, ia juga menduduki posisi Komisaris Utama di PT VKTR Teknologi Mobilitas, salah satu anak perusahaan Bakrie Group yang bergerak di bidang kendaraan listrik.

PT VKTR Teknologi Mobilitas sendiri telah melantai di Bursa Efek Indonesia pada 19 Juni 2023 dengan dukungan BYD Automobile dari China. Anindya menjabat sebagai Komisaris Utama dan VKTR berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp875 miliar melalui IPO.

Selain VKTR, sudah ada 11 anak usaha Bakrie Group yang lebih dulu melantai di Bursa Efek Indonesia, seperti PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY) PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. (JGLE) PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL) PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) Dari 11 emiten ini, setengah di antaranya masuk daftar pemantauan khusus dari BEI, yakni BTEL, JGLE, ELTY, VIVA, UNSP, dan MDIA.

Punya Klub Bola Oxford United

Sejak tahun 2018, Anindya Bakrie dan Menteri BUMN, Erick Thohir, bersama dengan Sumrith 'Tiger' Thanakarnjanasuth dari Thailand dan Horst Geicke dari Vietnam telah menjadi pemilik mayoritas klub Oxford United. Pada tahun 2022, kepemilikan mereka berkembang menjadi 51%.

Keterlibatan Anindya dan Grup Bakrie dengan entitas di Oxford telah berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain memiliki saham di Oxford United, Anindya juga terlibat dalam kolaborasi dengan Oxford University dalam penelitian life science, Larry Ellison Institute, dan Tony Blair Institute. Mereka juga memberikan bantuan kepada mahasiswa Indonesia yang sedang menimba ilmu di Oxford.

Baca Juga: Peran Keluarga Bakrie dalam Pohon Bisnis Grup Bakrie (Bakrie and Brothers)

Peran Anindya Bakrie di Organisasi dan Filantropi

Anin tidak hanya dikenal sebagai pengusaha, tetapi juga sebagai tokoh yang berperan aktif dalam berbagai organisasi serta inisiatif filantropi di Indonesia.

Anin diketahui sempat menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Di dua era presiden berbeda, Aninjuga menjadi ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia. Melalui kepemimpinan Anindya Bakrie, ABAC Indonesia memprakarsai Indonesia Impact Fund (IIF), dana dampak swasta pertama di Indonesia.

Tak hanya itu, di bidang olahraga, Anindya sempat menduduki posisi Ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), dan diangkat sebagai Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024.

Anin pun diketahui aktif sebagai Ketua Dewan Penasihat di Quantum Ventures, serta salah satu pendiri Convergence Ventures.

Komitmennya terhadap dunia pendidikan terlihat melalui perannya sebagai Pelindung Universitas Bakrie. Selain itu, dia merupakan pendiri sekaligus Ketua Bakrie Center Foundation, dan Ketua Bakrie Amanah. Tak hanya itu, Anin juga turut berperan sebagai Bendahara Umum di Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI).

Hasil kerja keras Anin mengikuti jejak ayahnya Aburizal Bakrie dan kakeknya Haji Achmad Bakrie membuahkan hasil. Selain perusahaannya terus berkembang, dia juga telah membuktikan dengan mendapatkan penghargaan sebagai Young Entrepreneur of The Year, Asia Pacific Entrepreneurship Awards 2010.

Dengan menjadi pengusaha sukses sejak muda, Anin pun kerap terpantau berbagi ilmu dan pengalaman lewat akun media sosial dan blog pribadinya. Bahkan ia kadang terjun langsung ke masyarakat lewat The Bakrie Center Foundation yang dipimpinnya. Bakrie Center Foundation (BCF) sendiri lembaga filantropi yang berkomitmen untuk mengembangkan pemimpin muda Indonesia.

Sebagai seorang filantropis, Anindya juga sangat peduli terhadap pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Melalui Bakrie Center Foundation, ia aktif memberikan beasiswa kepada mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan di luar negeri.

Salah satu inisiatif terbarunya adalah menjembatani kerja sama antara Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Stanford Doerr School of Sustainability untuk proyek pembangunan kota berkelanjutan di Indonesia. Proyek-proyek tersebut antara lain dapan mencakup pembangunan ekonomi rendah karbon, pembiayaan transisi menuju masyarakat berkelanjutan, pemenuhan prioritas kebutuhan makanan, dan pembangunan kota baru yang berkelanjutan.

Baca Juga: Mengenal Sosok Nirwan Bakrie, Mulai dari Data Diri hinggi Perjalanan Karier