9. Ayam Goreng Suharti

Ayam Goreng Suharti adalah salah satu ikon kuliner Indonesia yang dikenal luas karena ayam goreng kremesnya yang khas dan lezat. Didirikan oleh Nyonya Suharti pada tahun 1972 di Yogyakarta, restoran ini telah berkembang menjadi jaringan rumah makan dengan puluhan cabang di berbagai kota besar di Indonesia.

Kisah Ayam Goreng Suharti dimulai pada tahun 1962, ketika Nyonya Suharti bersama suaminya, Bambang Sachlan Praptohardjo, menjual ayam goreng dari rumah ke rumah di Yogyakarta.

Dengan modal Rp300.000, mereka mendirikan rumah makan pertama bernama "Ayam Goreng Mbok Berek Baru" pada tahun 1969. Pada tahun 1972, restoran ini berganti nama menjadi "Ayam Goreng Ny. Suharti" dan berlokasi di Jalan Laksda Adisucipto 208, Yogyakarta.

Setelah perceraian dengan suaminya, Suharti kehilangan hak atas merek dagang "Ayam Goreng Ny. Suharti". Namun, pada tahun 1991, ia bangkit kembali dengan mendirikan restoran baru bernama "Ayam Goreng Suharti" tanpa embel-embel "Ny." dan dengan logo yang berbeda.

Ayam Goreng Suharti telah memiliki banyak cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, antara lain, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Semarang, Pekanbaru, dan Kutoarjo.

Ayam Goreng Suharti juga tercatat telah mendapatkan berbagai penghargaan dan pengakuan, baik dari dalam maupun luar negeri. Pada tahun 2023, restoran ini dinobatkan sebagai restoran ayam goreng terbaik di Indonesia oleh Taste Atlas, mengalahkan berbagai pesaing lainnya.

Kelezatan ayam goreng Suharti juga telah menarik perhatian wisatawan asing. Seorang turis asal Kanada bahkan menyebut ayam goreng Suharti sebagai yang terenak di dunia dalam tulisannya.

10. Kopi Es Tak Kie

Kopi Es Tak Kie adalah salah satu kedai kopi legendaris di Jakarta yang telah melayani pelanggan sejak tahun 1927. Dengan mempertahankan cita rasa klasik dan suasana tempo dulu, kedai ini menjadi saksi bisu perkembangan ibu kota selama hampir satu abad.

Usaha ini didirikan oleh Liong Kwie Tjong, seorang perantau dari Tiongkok, pada tahun 1927. Awalnya, kedai ini hanya menjual teh di kawasan Petak Sembilan, Glodok.

Nama Tak Kie berasal dari kata Tak yang berarti bijaksana dan sederhana, serta Kie yang berarti mudah diingat. Seiring waktu, kopi menjadi minuman utama yang disajikan, dan kedai ini mulai menetap di Gang Gloria, yang kini dikenal sebagai Jalan Pintu Besar Selatan III No. 4-6, Glodok, Jakarta Barat.

Saat ini, kedai dikelola oleh generasi ketiga, Latief Yulus atau yang akrab disapa Koh Ayauw. Di bawah kepemimpinannya sejak tahun 1976, Kopi Es Tak Kie tetap mempertahankan resep dan cara penyajian tradisional yang telah diwariskan oleh pendahulunya.

Kopi Es Tak Kie berlokasi di Jalan Pintu Besar Selatan III No. 4-6, Gang Gloria, Glodok, Jakarta Barat. Kedai ini buka setiap hari dari pukul 06.30 hingga 14.00 WIB. Hingga saat ini, Kopi Es Tak Kie hanya memiliki satu cabang utama di lokasi tersebut dan belum membuka cabang di tempat lain.

Kopi Es Tak Kie dikenal dengan kesederhanaannya, baik dalam menu maupun suasana kedai. Selain kopi, kedai ini juga menawarkan berbagai hidangan seperti nasi campur, nasi tim ayam, bakmi ayam, bihun ayam, kwetiau ayam, dan sup pangsit.

Dikutip dari Tempo, keunikan lain dari Kopi Es Tak Kie adalah suasana kedainya yang mempertahankan desain interior klasik tanpa Wi-Fi atau working space, menciptakan suasana yang mendorong interaksi antar pengunjung.

Kopi Es Tak Kie telah menjadi tempat favorit bagi berbagai kalangan, termasuk tokoh-tokoh terkenal seperti Presiden Joko Widodo, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan artis seperti Luna Maya serta Yosi Project Pop. Foto-foto kunjungan mereka terpajang di dinding kedai sebagai bukti popularitas dan keistimewaan tempat ini.

11. Pisang Goreng Madu Bu Nanik

Pisang Goreng Madu Bu Nanik adalah salah satu merek kuliner legendaris di Jakarta yang dikenal dengan pisang goreng madu khasnya. Usaha ini didirikan oleh Nanik Soelistiowati pada tahun 2007, berawal dari usaha katering yang dimulai pada tahun 1994.

Gerai utama Pisang Goreng Madu Bu Nanik terletak di Jl. Tanjung Duren Raya No. 67, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Gerai ini buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 21.00 WIB.

Meskipun belum membuka cabang fisik di luar Jakarta, produk Pisang Goreng Madu Bu Nanik telah tersedia di berbagai platform e-commerce dan dapat dikirim ke berbagai kota melalui mitra logistik seperti Paxel.

Pisang Goreng Madu Bu Nanik juga telah meraih berbagai penghargaan, antara lain Juara Mitra Go-Food kategori jajanan sore se-Jabodetabek pada tahun 2017, Merchant Go-Food Terfavorit di Jakarta pada malam juara Go-Food 2017, Mitra Terlaris di platform Go-Food, dengan pesanan yang sering mencapai 30 menit hingga satu jam antrian.

Keunggulan utama Pisang Goreng Madu Bu Nanik terletak pada kualitas bahan dan rasa autentik. Selain menu pisang dan cempedak, tersedia juga berbagai jajanan khas Nusantara seperti rujak Aceh, asinan Bogor, singkong balado, kue lumpia, onde-onde, aneka sambal kemasan, ketan serundeng, dan bakpia.

12. Ayam Goreng Mbok Berek

Ayam Goreng Mbok Berek adalah warisan kuliner legendaris khas Yogyakarta yang telah berkembang menjadi salah satu merek ayam goreng paling terkenal di Indonesia.

Dikenal dengan ayam goreng Kalasan yang empuk, kremesan gurih, dan sambal khas, rumah makan ini telah menjadi destinasi favorit wisata kuliner Yogyakarta bagi pecinta makanan tradisional, termasuk generasi milenial dan Gen Z.

Asal-usul Ayam Goreng Mbok Berek bermula pada awal abad ke-19 di Desa Candisari, Kalasan, Sleman. Pasangan suami istri, Ronodikromo dan Nyi Kiyem, memulai usaha menjual ayam goreng Kalasan secara keliling.

Nama "Mbok Berek" muncul dari julukan yang diberikan oleh masyarakat sekitar karena anak mereka yang sering menangis rewel, atau dalam bahasa Jawa disebut "berek-berek".

Pada tahun 1952, usaha ini mulai dikelola oleh Noor Indarti, salah satu keturunan Ronodikromo, yang mendirikan rumah makan pertama di daerah Kalasan. Rumah makan ini bahkan pernah dikunjungi oleh Presiden Soekarno. Namun, usaha ini mengalami kebangkrutan pada tahun 1960-an.

Semangat untuk meneruskan warisan kuliner ini kembali muncul ketika Ratna Djuwita Umiyatsih (Ny. Umi), putri Noor Indarti, memulai kembali usaha keluarga dari nol. Pada tahun 1972, Ny. Umi mendirikan PT Weling Simbah Wulung dan mematenkan nama "Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi".

Gerai utama Ayam Goreng Mbok Berek terletak di Jl. Pugeran Timur No. 24, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta. Gerai ini buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.

Hingga tahun 2024, terdapat lebih dari 30 cabang Ayam Goreng Mbok Berek yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa cabang juga dikelola melalui sistem waralaba, seperti Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Subekti dan Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Astuti.

Ayam Goreng Mbok Berek juga tercatat telah meraih berbagai penghargaan, antara lain Kuliner Terbaik Jawa Tengah selama tiga tahun berturut-turut, mengalahkan merek internasional, serta Mitra Terlaris di platform GoFood, dengan penjualan yang mencapai 50% dari total penjualan.

Baca Juga: Deretan Perempuan Ternama di Bisnis Kuliner