“Kalau dunia mau studi banding bagaimana manajemen kas itu semua, ke BCA. Karena hanya satu-satunya di kita hari ini, sekarang baru mau jadi di Arab, China, Rusia, mencontoh kita,” tambah Armand.
Armand mengungkap, dulu harus ada ribuan orang yang harus menghitung sortir uang setiap harinya. Berkat memanfaatkan kecanggihan teknologi, kini terakurasi hanya ada 100 orang yang menyortir dan menghitung uang dengan bantuan robotik.
Baca Juga: Semester Pertama Tahun 2024: Laba Bersih BCA Mencapai Rp26,9 Triliun
Nanti contoh jadinya seperti ini, bagaimana kita menganalisis semua orang dari cabang ATM ke masyarakat segala macam, digabung dan dikirim balik untuk mana kas itu harus jalannya ke mana dan dimasukkan, seperti pabrik (begitu) masuk sudah tidak dipegang orang lagi,” imbuh Armand.
Sekadar informasi, pada triwulan pertama, Bank BCA berhasil mencetak laba bersih yang tumbuh 11,1% year on year menjadi Rp26,9 triliun. pertumbuhan tersebut ditopang dengan ekspansi pembiayaan serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.