PT Bank Central Asia Tbk. mencatat kinerja yang cemerlang di semester 1 tahun 2024.  Di samping kinerja BCA yang cemerlang, tentu banyak inovasi pula yang telah dilakukan. Salah satunya dalam hal mengelola belasan juta lembar uang kertas dengan nominal mencapai miliaran rupiah setiap harinya.

Hal tersebut diungkap langsung oleh Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Armand Hartono. Generasi ketiga dari pemilik Djarum Group itu mengisahkan kerja keras para karyawan harus menghitung secara manual belasan juta lembar uang kertas setiap harinya dengan menggunakan jari jemari. 

“Akhirnya kita pusing. Di balik kepusingan ini, bagaimana kita bisa memberikan layanan terbaik ke masyarakat, (uang) tunai ini nggak boleh putus, nggak boleh kurang atau kelebihan. Kalau kelebihan uangnya nganggur,” ujar Armand seperti dikutip Olenka, Sabtu (9/8/2024).

Baca Juga: Definisi dan Rahasia Kesuksesan yang Hakiki bagi Armand Hartono Sang Pemimpin BCA

Memastikan pelayanan tunai ke nasabah secara sempurna, BCA melakukan inovasi dengan memperkenalkan Integrated Cash Management. Armand mengklaim, ini menjadi yang pertama di dunia lantaran belum ada contoh sebelumnya dan menjadi tantangan tersendiri bagi BCA.

“Menggunakan mesin sortir otomasi, menggunakan robot, datanya di-integrasi semuanya menggunakan AI algorithm untuk mengoptimalkan semua uangnya ke mana ke mana yang dulunya ada puluhan orang menghitung pakai excel, digantikan dengan satu komputer membuat algoritma salah-salah di awal sampai jadi,” jelas Armand.

“Kalau dunia mau studi banding bagaimana manajemen kas itu semua, ke BCA. Karena hanya satu-satunya di kita hari ini, sekarang baru mau jadi di Arab, China, Rusia, mencontoh kita,” tambah Armand. 

Armand mengungkap, dulu harus ada ribuan orang yang harus menghitung sortir uang setiap harinya. Berkat memanfaatkan kecanggihan teknologi, kini terakurasi hanya ada 100 orang yang menyortir dan menghitung uang dengan bantuan robotik.

Baca Juga: Semester Pertama Tahun 2024: Laba Bersih BCA Mencapai Rp26,9 Triliun

Nanti contoh jadinya seperti ini, bagaimana kita menganalisis semua orang dari cabang ATM ke masyarakat segala macam, digabung dan dikirim balik untuk mana kas itu harus jalannya ke mana dan dimasukkan, seperti pabrik (begitu) masuk sudah tidak dipegang orang lagi,” imbuh Armand.

Sekadar informasi, pada triwulan pertama, Bank BCA berhasil mencetak laba bersih yang tumbuh 11,1% year on year menjadi Rp26,9 triliun. pertumbuhan tersebut ditopang dengan ekspansi pembiayaan serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.