“Pemilihannya adalah cross-genre. Jadi, ada stand-up comedy, ada traditional comedy juga kita kumpulkan menjadi satu. Dan, cross-generation, makanya ada Cak Lontong dan komedian muda-muda seperti Dicky Difie dan Indra Jegel,” tambahnya.
Fakta menarik lainnya dalam serial LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah ini adalah menggunakan 32 kamera tersembunyi. Alcy Desandry sebagai sutradara pun mengungkap tantangannya ketika menggarap serial komedi yang menghadirkan para komedian terbaik ini.
“Tantangannya itu tidak hanya pada saat proses syuting, tapi pada saat pra-produksi penempatan 32 kamera itu, itu yang pertama. Kedua, capture gambar. Kita diskusi role mana saja, sudut mana saja yang terjangkau. Lalu, teman-teman di sini yang nahan ketawa kan gak gampang. Tapi, Alhamdulillah kita terbantu dengan teman-teman yang berpotensi di bidangnya, sehingga terciptalah program ini,” papar Alcy.
Kata Commander dan Para Lord!
Pandji Pragiwaksono terpilih menjadi sang pemandu acara yang berperan sebagai sang Commander. Terlibat dalam serial LOL Indonesia: yang Ketawa Kalah, Pandji mengaku bangga bisa menjadi bagian dari proses syuting lucu. Terlebih, kehadiran para komedian yang menjadi kontestan begitu total dan membuatnya terhibur.
“Saya terhibur sekali melihat mereka total. Mereka nggak mikirin hadiah, usil aja. Dari kacamata seorang commander, Saya menikmati kesepuluh komedian ini menghibur,” ujar Pandji yang turut hadir dalam press event LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah.
Ivan Gunawan yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menilai, serial komedi LOL Indonesia ini sebagai program tergila yang pernah diikutinya. Terlebih, ia tak pernah menganggap dirinya sebagai seorang pelawak, tetapi turut terpilih untuk terlibat dalam serial komedi tersebut.