Mengadaptasi dari reality show LOL: Last One Laughing terpopuler di Italia, Prancis, dan Jerman, Prime Video akan segera menghadirkan serial tersebut yang dikemas bersama para komedian Tanah Air. Total ada 10 komedian terbaik yang akan mengocok perut penonton lewat serial “LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah”, dan akan segera tayang 11 Juli 2024 mendatang.
Mengangkat tema “Galaxy Comedy” acara reality show komedi yang membawa total enam episode ini dipandu oleh Pandji Pragiwaksono dan mempertemukan sepuluh komedian terbaik Indonesia, yaitu Cak Lontong, Andre Taulany, Denny Cagur, Rina Nose, Indra Jegel, Gilang Dirga, Ivan Gunawan, Asri Welas, Marshel Widianto, dan Dicky Difie.
Kesepuluh komedian tersebut dipertemukan dalam sebuah persaingan yang sengit dan unik. Selama enam jam, para komedian berada dalam satu ruangan. Yang mana, mereka saling menghibur, saling melucu, dan berusaha saling menyingkirkan dengan membuat tertawa, tanpa boleh ikut ketawa.
“Kenapa ini menjadi tayangan yang menarik? Bayangkan, ada sepuluh komedian terbaik di Indonesia berkumpul dalam satu ruangan. Kemudian, mereka harus buat peserta lain ketawa, tanpa mereka ikut ketawa. Selama enam jam mereka ada di satu ruangan, yang paling menarik adalah mereka nggak boleh ketawa dan pemenangnya akan mendapatkan hadiah Rp300 juta. Bukan soal duitnya, tapi soal gengsinya,” ujar Produser Eksekutif dan Showrunner, Indra Yudhistira, dalam press event LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah, di kawasan SCBD, Selasa (2/7/2024).
“Jadi, menurut Saya ini adalah format yang sangat menarik. Tema yang diangkat adalah Galaxy Comedy. Jadi, Pandji sebagai commander dia mencari calon penguasa Galaxy Comedy. Pemenangnya nanti akan menjadi penguasa Galaxy Comedy di Indonesia,” tambahnya.
Menariknya, para komedian yang dipilih secara langsung itu sebelumnya tak saling mengetahui identitas masing-masing. Indra mengaku sulit saat memilih kesepuluh komedian tersebut. Terlebih menurutnya, para komedian di Tanah Air mudah tertawa saat sedang menghibur atau melakukan aksi komedinya.
“Sempat khawatir, jangan-jangan baru satu jam atau satu episode ini sudah habis, sudah ketemu pemenangnya. Ternyata, nggak. Selama 6 jam mereka bertahan luar biasa,” tutur Indra.
“Pemilihannya adalah cross-genre. Jadi, ada stand-up comedy, ada traditional comedy juga kita kumpulkan menjadi satu. Dan, cross-generation, makanya ada Cak Lontong dan komedian muda-muda seperti Dicky Difie dan Indra Jegel,” tambahnya.
Fakta menarik lainnya dalam serial LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah ini adalah menggunakan 32 kamera tersembunyi. Alcy Desandry sebagai sutradara pun mengungkap tantangannya ketika menggarap serial komedi yang menghadirkan para komedian terbaik ini.
“Tantangannya itu tidak hanya pada saat proses syuting, tapi pada saat pra-produksi penempatan 32 kamera itu, itu yang pertama. Kedua, capture gambar. Kita diskusi role mana saja, sudut mana saja yang terjangkau. Lalu, teman-teman di sini yang nahan ketawa kan gak gampang. Tapi, Alhamdulillah kita terbantu dengan teman-teman yang berpotensi di bidangnya, sehingga terciptalah program ini,” papar Alcy.
Kata Commander dan Para Lord!
Pandji Pragiwaksono terpilih menjadi sang pemandu acara yang berperan sebagai sang Commander. Terlibat dalam serial LOL Indonesia: yang Ketawa Kalah, Pandji mengaku bangga bisa menjadi bagian dari proses syuting lucu. Terlebih, kehadiran para komedian yang menjadi kontestan begitu total dan membuatnya terhibur.
“Saya terhibur sekali melihat mereka total. Mereka nggak mikirin hadiah, usil aja. Dari kacamata seorang commander, Saya menikmati kesepuluh komedian ini menghibur,” ujar Pandji yang turut hadir dalam press event LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah.
Ivan Gunawan yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menilai, serial komedi LOL Indonesia ini sebagai program tergila yang pernah diikutinya. Terlebih, ia tak pernah menganggap dirinya sebagai seorang pelawak, tetapi turut terpilih untuk terlibat dalam serial komedi tersebut.
“Saya gak pernah anggap diri Saya pelawak. Saya takut buat kelucuan, tapi nggak bisa diulang lagi,” kata pria yang akrab disapa Igun tersebut.
“Ini program tergila, teredan, teribet yang pernah Saya alami. Tapi, karena Pak Indra yang minta, Saya mau,” selorohnya.
Begitu pun dengan Denny Cagur yang merasa tertantang harus melawak di depan para pelawak. Terlebih, sebelumnya mereka tak saling tahu identitas satu sama lain sebelum acara syuting dimulai.
“Tantangannya ngelawak di depan pelawak. Kita kumpul enam jam saling bercanda, saling menyerang. Semua usil, semua jail,” tambah Denny Cagur.
Sementara Rina Nose sempat khawatir bisa turut serta dalam program ini, pasalnya ia sulit menahan tawa. Hal tersebut terbukti dari cuplikan tayangan yang diperlihatkan, Rina Nose menjadi peserta yang sering tertangkap kamera dengan ekspresi yang tak biasa karena harus menahan tawa.
“Emang se-susah itu nahannya. Apalagi kerjanya sama orang-orang yang sudah aku tahu karakternya gimana. Itu susah banget nahan ketawanya, ini satu program paling gila sih,” kata Rina Nose.
Gilang Dirga yang turut terpilih menganggap serial ini menjadi milestone terbaik sepanjang berkarier. Menurutnya, serial LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah menjadi tontonan hiburan yang luar biasa.
“Selesai syuting, kami ngumpul satu jam lebih untuk ngebahas yang terjadi saat syuting tadi dan kita masih ngakak. Menurut gue ini sangat worth to watch banget, kalau misalkan teman-teman mau nonton dari episode 1-6 ini sebuah hiburan yang luar biasa dan buat gue ini milestone yang paling bagus untuk gue selama berkarier,” timpal Gilang Dirga.
Baca Juga: Meriahkan Grand Opening Miniso Pink, Fuji Ungkap Barang yang Wajib Dibawa untuk Syuting
Dicky Difie menambahkan, sebagai salah satu perwakilan komedian muda, ia merasakan jiwa kompetitif saat syuting berlangsung sangat terasa. Meski begitu, sangat menyenangkan baginya terlibat dalam LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah.
“Gue di sini sama Indra Jegel mewakili komedian muda, gue ngerasain vibes di ruangan itu bukan ngelawak. Kehormatan, harga diri itu nggak ada. Bagaimanapun anak ini harus cepat keluar, jiwa kompetitif kita tinggi sekali. Tapi itu menyenangkan sekali,” seloroh Dicky yang mengundang tawa.
“Bebannya berat sekali, karena kita junior. Saat masuk dan tahu orang-orangnya, strateginya cuma satu, bertahan. Satu sisi sama yang tua harus hormat, tapi kalau kita hormat sama dia, dia ngelawak kita keluar. Kalau nggak ketawa, nggak sopan junior ini. Tapi, jadi satu kebanggaan aku bisa gabung di sini,” tambah Indra Jegel mengakhiri.