Nama Helmy Yahya, MPAcc, Akt., CPMA, CA telah lama lekat di benak publik sebagai sosok serba bisa yang menembus lintas bidang, mulai dari hiburan, bisnis, hingga pemerintahan.

Di balik kiprahnya yang cemerlang, tersimpan kisah perjuangan luar biasa seorang anak pedagang kaki lima asal Indralaya yang menjadikan keterbatasan sebagai bahan bakar kesuksesan.

Ketekunan, kreativitas, dan disiplin menjadi fondasi yang menuntunnya menapaki jalan panjang menuju panggung nasional, menjadikannya bukan sekadar figur publik, melainkan simbol inspiratif bagi banyak orang yang ingin bangkit dari nol.

Perjalanan hidup Helmy Yahya adalah cermin dari kekuatan mimpi dan kerja keras tanpa henti. Dari ruang kelas STAN hingga panggung televisi, dari ruang rapat direksi hingga layar YouTube, ia terus menunjukkan konsistensi dan semangat belajar yang tak pernah padam.

Dan, dikutip dari berbagai sumber, Rabu (5/11/2025), berikut ulasan Olenka mengenai profil dan perjalanan karier Helmy Yahya selengkapnya.

Latar Belakang dan Keluarga

Helmy Yahya lahir di Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada 6 Maret 1963. Ia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, pasangan (Alm.) H.M. Yahya Matusin dan Hj. Komariah Yahya. Ayahnya seorang pedagang kaki lima yang bekerja keras membiayai pendidikan anak-anaknya meski dalam kondisi ekonomi terbatas.

Ia merupakan adik dari Tantowi Yahya, politikus Partai Golkar yang kini menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru. Dua saudaranya yang lain bernama Dalilah Yahya dan Wardia Yahya.

Menyadari keterbatasan keluarga, Helmy kecil berjuang keras di sekolah. Ia rajin mengikuti lomba puisi, cerdas cermat, hingga pidato, dan uang hadiah lomba sering digunakan untuk membantu kebutuhan rumah tangga.

Pendidikan

Dikutip dari laman Tokoh.id, Helmy Yahya menempuh pendidikan di SD Negeri 115 Palembang (1975), SMP Negeri 2 Palembang (1978), dan SMA Negeri 1 Palembang (1981), semuanya dengan predikat lulusan terbaik.

Ia sempat diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, namun batal karena biaya kuliah yang tinggi. Ia kemudian mencoba kuliah di IPB, namun hanya bertahan tiga bulan karena kendala biaya hidup.

Jalan hidup membawanya ke Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di Jakarta, kampus dengan beasiswa penuh yang menjadi titik balik hidupnya. Di sana, Helmy menempuh D-III dan D-IV Akuntansi dan lulus sebagai peringkat pertama nasional.

Ia kemudian melanjutkan studi ke University of Miami, Florida, AS, meraih gelar Master of Professional Accounting dengan GPA 3.6 pada 1992.

Helmy juga mengikuti Future Leadership Training di Massachusetts Institute of Technology (MIT), memperkuat kombinasi antara kecerdasan analitis dan visi global.

Dari STAN ke Dunia Kesenian

Meski berprestasi di bidang akuntansi dan sempat bekerja sebagai pegawai Kementerian Keuangan dan BPKP, Helmy merasa dunianya bukan di balik meja, melainkan di atas panggung. Dikutip dari arsjadrasjid.com, Helmy mengaku bahwa dunia seni adalah passion sejatinya.

Perubahan besar terjadi ketika ia bertemu Ireng Maulana, legenda jazz Indonesia. Helmy yang saat itu masih mahasiswa dipercaya menjadi Accounting and Finance Manager Ireng Maulana Production. Di situlah ia belajar mengelola acara, promosi, hingga negosiasi. Pengalaman itu menjadi pintu gerbangnya ke industri hiburan.

Melalui Ireng Maulana, ia berkenalan dengan Ani Sumadi, produser legendaris di balik kuis Berpacu Dalam Melodi di TVRI. Dari sana, karier Helmy di dunia broadcasting pun dimulai, dari pembuat soal kuis, floor director, hingga presenter.

Baca Juga: Profil Ahmad Muzani: Politisi yang Menapaki Karier dari Wartawan ke Pucuk Pimpinan MPR RI