Perjalanan Sintesa Group bukan sekadar kisah bisnis keluarga, tetapi sebuah transformasi panjang yang telah berlangsung lebih dari satu abad. Chief Executive Officer Sintesa Group, Shinta Kamdani, mengungkap bagaimana usahanya berevolusi sejak pertama kali didirikan pada 1919 hingga menjadi grup modern yang terdiversifikasi seperti saat ini.
Shinta menjelaskan bahwa cikal bakal Sintesa Group berasal dari sang kakek, Oey Kim Tjiang yang mendirikan perkebunan karet di Tiga Raksa pada masa kolonial Belanda. Meski perkebunan karet menjadi pijakan awal usaha keluarga, Shinta menegaskan bahwa lini usaha tersebut kini sudah tidak lagi dijalankan.
Baca Juga: Mengenal Sosok Shinta Widjaja Kamdani: Perempuan Visioner Pertama yang Pimpin Apindo
Memasuki 1959, sang ayah, Johnny Widjaja mengambil alih tongkat kepemimpinan dan membawa bisnis keluarga ke babak baru. Ia mengembangkan usaha perdagangan barang-barang konsumsi dan mendirikan Tigaraksa Satria, perusahaan yang berperan besar dalam memperluas jaringan bisnis keluarga.
“Ayah saya membawa banyak produk dari luar negeri dan mengembangkan bisnis trading selama lebih dari 40 tahun,” kata Shinta.
Keterlibatan Shinta dalam bisnis keluarga dimulai sejak 1980-an. Sejak kecil, ia terbiasa mengikuti aktivitas bisnis ayahnya, bahkan menghabiskan waktu liburan sekolah untuk belajar bekerja di perusahaan keluarga. Pengalaman itu membentuk wawasan dan intuisi bisnisnya sebelum akhirnya ia memegang peran lebih besar.
Baca Juga: Pelajaran Bisnis Keluarga Sutantio dari Pengalaman Pailit Usaha
Momen paling krusial datang pada 1999 ketika Shinta memimpin proses transformasi struktural perusahaan. Ia menerapkan sistem consolidated holding yang kemudian melahirkan nama Sintesa Group seperti yang dikenal saat ini. Langkah tersebut menjadi titik balik yang memperkuat fondasi bisnis keluarga untuk tumbuh profesional dan berkelanjutan.
“Kesempatan bagi saya sebagai generasi ketiga adalah membawa arah baru bisnis keluarga dengan menjadi entrepreneur di dalamnya. Salah satu hal pertama yang saya lakukan adalah memisahkan family governance dari bisnisnya,” ujarnya.
Sebagai bagian dari modernisasi manajemen, keluarga Kamdani membentuk family constitution dan family office. Struktur ini dirancang untuk memastikan kejelasan peran antara keluarga dan perusahaan, serta mencegah campur aduk kepentingan yang kerap menjadi tantangan dalam bisnis keluarga.
Baca Juga: Waspadai Kutukan Generasi Ketiga, Begini Cara Cimory Jaga Keberlangsungan Bisnis Keluarga
Kini, setelah lebih dari seratus tahun, Sintesa Group berdiri sebagai kelompok usaha yang adaptif dan visioner. Transformasi yang dimulai dari perkebunan karet hingga menjadi consolidated holding company membuktikan kemampuan keluarga Kamdani menjaga relevansi dan keberlanjutan bisnis lintas generasi.