Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 6,0% yoy mencapai Rp1.102 triliun sehingga mendorong kenaikan total aset BCA sebesar 7,1% YoY menjadi Rp1.408 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 80% dari total DPK.

"BCA melakukan investasi secara berkesinambungan untuk memperkuat ekosistem hybrid banking, dari kanal mobile dan internet banking, point of sales, kantor cabang, ATM, hingga contact center. Investasi ini dilakukan untuk memberikan layanan berkualitas bagi beragam jenis segmen dan kebutuhan nasabah. Pada tahun 2023, total volume transaksi yang diproses BCA naik 25,1% yoy mencapai 30,1 miliar transaksi," jelas Jahja.

Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 17,5% yoy menjadi Rp75,4 triliun di sepanjang 2023. Sementara itu, pendapatan selain bunga tumbuh 5,5% yoy menjadi Rp23,9 triliun sehingga total pendapatan operasional tercatat sebesar Rp99,3 triliun atau naik 14,4% yoy. Secara keseluruhan, laba bersih tumbuh 19,4% yoy mencapai Rp48,6 triliun di sepanjang 2023.

Di akhir tahun 2023, BCA berhasil meraih predikat bergengsi World’s Most Trustworthy Bank atau bank paling dapat dipercaya di dunia oleh Majalah Newsweek bekerja sama dengan perusahaan penelitian data global Statista.

"Ditopang likuiditas yang memadai, BCA optimistis untuk senantiasa mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit ke berbagai sektor, dan melangkah secara pruden di 2024. Kami terus memperluas ekosistem transaksi, serta berinovasi untuk menyediakan platform perbankan yang aman dan andal bagi nasabah," pungkas Jahja Setiaatmadja.