PT Sysmex Indonesia, perusahaan in-vitro diagnostic (IVD) yang berafiliasi dengan Sysmex Corporation (Jepang), kembali menggelar acara tahunan Sysmex Indonesia CEO Forum 2025. Forum ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan di sektor kesehatan, baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk Kementerian Kesehatan, organisasi kesehatan, serta sekitar 200 pimpinan rumah sakit dan laboratorium se-Indonesia.

Direktur Sysmex Indonesia, Emilani Nababan, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung keberlanjutan layanan kesehatan di Indonesia. Ia menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam membangun sistem kesehatan yang lebih baik untuk masa depan.

“Keberlanjutan layanan kesehatan  berkualitas di Indonesia adalah tanggung jawab kita bersama bagi generasi saat ini  dan juga generasi penerus kita di masa depan. Sebuah komitmen yang harus  diupayakan bersama oleh seluruh stakeholder dalam ekosistem kesehatan bukan  saja untuk keberlangsungan bisnis saat ini namun juga untuk keberhasilan  organisasi di masa depan,” ujarnya dalam agenda Sysmex Indonesia CEO  Forum 2025 beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Apa Saja Jenis Pemeriksaan dalam Program Cek Kesehatan Gratis?

Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang diwakili oleh Dr. Apt. Rizka Andalucia, M.Pharm, MARS, menyoroti pentingnya prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam sektor kesehatan. Menurutnya, tantangan keberlanjutan layanan kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif dari sektor swasta.

“Sustaining Greedy atau Berkelanjutan, saya rasa merupakan suatu konsep fundamental yang menjadi landasan bagi berbagai sektor untuk membangun masa depan yang lebih baik,” pungkas Rizka.

Ia juga menekankan pentingnya transformasi dalam teknologi kesehatan dengan mengurangi penggunaan kertas dan printer, guna meminimalisir dampak terhadap lingkungan. 

Baca Juga: Upaya Prabowo Meyakinkan Masyarakat Soal Kehadiran Negara Lewat Program Cek Kesehatan Gratis

Rizka menambahkan bahwa sektor swasta masih menempati porsi yang tinggi dalam kontribusi terhadap ekonomi kesehatan nasional, sehingga peran mereka dalam implementasi ESG menjadi krusial.

Prinsip-prinsip dari ESG dalam sektor kesehatan ini sangat masih menunjukkan itu sebagai tantangan. Saya ingin menyampaikan bahwa ini bukan hanya tugas dari pemerintah, tapi tentunya kita perlu hubungan dari berbagai sektor terutama dari sektor swasta yang memegang peranan penting juga dalam bahan kesehatan di Indonesia,” lanjut Rizka.