CEO Martha Tilaar Group, Kilala Tilaar, berbicara mengenai tantangan dalam menjalankan family business atau bisnis keluarga. Sebagaimana diketahui, Kilala Tilaar merupakan generasi kedua dari Martha Tilaar Group, sebuah perusahaan kosmetik yang memproduksi dan menyediakan produk kecantikan berkualitas, yang sudah didirikan sejak 1970 oleh Dr. (H.C.) Martha Tilaar.

Diungkap Kilala Tilaar, salah satu tantangan dalam menjalankan family business tak lain adalah politik keluarga. Kompleksitas yang sering muncul dalam bisnis keluarga, menurut Kilala, karena adanya dua dinamika yang bercampur, yakni profesionalisme dan keluarga. 

“Ribetnya dua kali. Kalau di kantor saja ada office politics, ini family politics. Jadi, dua kali kan? Dan memang, kecenderungannya family business itu karena bercampur antara profesionalisme sama keluarga, akhirnya nggak jadi profesional. Lebih dominan keluarganya untuk menentukan segala sesuatunya, apalagi kalau sistem belum ada, Jadi memang ribet sih,” ujar Kilala Tilaar seperti Olenka kutip, Jumat (22/11/2024).

Sementar di Martha Tilaar Group, diungkap Kilala, terdapat bagan yang memisahkan antara family activities dan business activities. Keluarga sebagai bagian dari grup perusahaan dengan share holder, memiliki peran yang terpisah. 

Dicontohkan Kilala, dalam bisnis keluarga sering kali terjadi ada anggota yang sebenarnya tidak memiliki saham tetapi mengaku punya, sehingga membuat keputusan menjadi kacau dan tidak jelas. 

Baca Juga: Prinsip Martha Tilaar dalam Mendidik Anak, Pentingnya Menanamkan Mental 'Fight'

Sebab itu, kata Kilala, peran keluarga dan bisnis harus dipisahkan dengan jelas. Keluarga perlu tahu tanggung jawab dan visi mereka, sementara pemegang saham fokus pada keuntungan dan kapan investasi mereka kembali.

“Terus kemudian dari shareholder ke board of director mulai masuk ke operation, itu juga harus pisah menurut saya. Supaya family business-nya tetap profesional berdasarkan arahan yang jelas, berdasarkan objektif dan sasaran yang jelas, sehingga bisa sustainable,” jelas Kilala.

Baca Juga: Kunci Sukses Bisnis Keluarga Bluebird: Pembagian Tugas Perlu Jelas dan Profesional

Banyak contoh kasus ketika perusahaan bisnis mencampuradukkan pengeluaran pribadi dan operasional bisnis. Misal, menggunakan uang modal perusahaan untuk membeli mobil Lamborghini. 

“Bagaimana untuk menjadi tegas dan disiplin? Bahasa jawanya itu Tegel. Jadi harus tega, memang harus ada clear cut antara peran family sama operationals,” tukas Kilala.