Dalam memilih suksesor atau penerus bisnis, penting untuk mempertimbangkan lebih dari sekadar latar belakang pendidikan atau pengalaman. Menurut Daniel Saputro, Senior Corporate Consultant and Business Strategy, ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan dalam memilih suksesor, yang disebut sebagai "3K" – Kemauan, Kapabilitas, dan Karakter.

Daniel mengatakan kriteria pertama yang penting untuk menentukan successor di bisnis keluarga adalah kemauan. Jadi, mereka harus bekerja bukan sekadar hadir secara fisik untuk memenuhi kewajibannya.

"K pertama adalah kemauan atau passion yang berarti bekerja dari hati, jangan sampai badannya di tempat Bapak-Ibu, tapi hatinya di tempat lain,” tegas Daniel.

Ia menjelaskan kasus yang sering terjadi, di mana anak pertama dengan latar belakang pendidikan di bidang lain diangkat menjadi CEO, namun gagal karena hatinya tidak berada di sana. Menariknya, sering kali justru anak kedua atau bahkan anak keempat yang memiliki kemauan lebih besar, meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan formal dalam bidang tersebut.

Baca Juga: Cara Sigit Djokosoetono Hadapi Konflik di Dalam Perusahaan Keluarga

“Dalam banyak kasus, anak pertama yang sekolah fashion, diangkat sebagai CEO, dia nggak bisa karena hatinya tidak di situ,” katanya. 

Setelah kemauan, K yang kedua adalah kapabilitas. Ia menekankan bahwa ijazah hanyalah bukti keilmuan, tetapi kapabilitas adalah keterampilan yang nyata untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Banyak orang memiliki gelar tinggi, tetapi tidak memiliki kapabilitas yang cukup untuk memimpin.

“Banyak orang sekolah S2, S3, tapi begitu pegang perusahaan, kacau balau,” katanya.

Kapabilitas ini melibatkan keterampilan praktis dan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana perusahaan beroperasi, sehingga seorang suksesor bisa menghadapi tantangan bisnis dengan efektif.

Aspek ketiga yang tak kalah penting adalah karakter. Kejujuran dan integritas menjadi dasar yang kuat dalam memimpin perusahaan, karena tanpa karakter yang baik, seorang pemimpin sulit untuk dipercaya.

Daniel membagikan contoh tentang anak-anak yang sejak kecil menunjukkan tanda-tanda tidak jujur, seperti mengambil uang atau barang orang tua. Sikap tidak jujur semacam ini, jika terus dibiarkan, akan mengganggu reputasi perusahaan di masa depan.

Baca Juga: Kunci Sukses Bisnis Keluarga Bluebird: Pembagian Tugas Perlu Jelas dan Profesional

Dapat disimpulkan bahwa ketiga aspek tersebut adalah fondasi dalam memilih suksesor yang baik. Jika ketiganya ada, perusahaan dapat berada dalam kendali yang tepat untuk jangka panjang.

“Jadi 3K itu Bapak dan Ibu. Kemauan, kapabilitas, dan karakter. Dengan itu, kita bisa menyerahkan perusahaan pada penerus yang terpercaya," tutupnya.