Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengeklaim kunci dari kokohnya pertahanan nasional adalah ketahanan pangan. 

Dia menyebut ketahanan pangan adalah pilar paling penting menjaga berbagai aspek, apabila ketahanan pangan terganggu maka hampir dipastikan semua lini bakal ikut terganggu. 

Rapuhnya ketahanan pangan kata dia bakal berimbas pada masalah ekonomi, sosial, hingga keamanan. Oleh karena itu, sektor pangan harus menjadi perhatian utama dalam strategi pembangunan nasional.

Baca Juga: Jadi Gerbang Industri Pangan dan Pasar Halal Indonesia, MoreFood Expo 2026 Resmi Diluncurkan

"Ketahanan pangan adalah jantung dari ketahanan nasional," kata Andi saat memberi kuliah umum kepada peserta Pendidikan Pembentukan Pimpinan Negara (P3N) Angkatan XXV dan Pendidikan Pengetahuan Strategis (P4N) Angkatan LXVIII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, Jumat (25/7/2025).

Tak hanya masalah ekonomi dan sosial, masalah pangan kata Andi adalah hal paling krusial,sebab pangan berhubungan langsung dengan keberlangsungan hidup suatu bangsa.Ia bahkan menyebut bahwa kesalahan dalam memahami isu pangan bisa lebih fatal dibandingkan kasus korupsi.

"Salah menganalisis pangan bisa lebih berbahaya dari korupsi. Seperti kata Bung Karno, hidup matinya bangsa tergantung pada pangan," ujarnya.

Sebagai bentuk keseriusan pemerintah, Amran memaparkan sejumlah kebijakan konkret yang telah diambil oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung sektor pertanian. Salah satunya adalah penerbitan tujuh peraturan presiden (Perpres) strategis, yang mengatur berbagai aspek penting seperti distribusi pupuk, harga gabah, dan sistem irigasi nasional.

Distribusi pupuk yang sebelumnya kerap dikeluhkan karena rumitnya birokrasi, kini diklaim telah menjadi lebih sederhana dan efisien.

"Rantai birokrasi yang menyulitkan petani telah kami pangkas. Sekarang, pupuk bisa langsung sampai ke tangan petani," terang Amran.

Kebijakan-kebijakan tersebut, menurutnya, telah membuahkan hasil yang signifikan. Amran menyebut bahwa produksi beras nasional saat ini mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

"Ini bukan kebetulan, tetapi buah dari keberpihakan dan kerja nyata pemerintah terhadap petani," ujarnya.

Baca Juga: Kisah Ciputra Membangun Citraland Sambil Mencetak Pemimpin Tangguh dari Keluarga

Dalam kesempatan tersebut, Amran juga mengajak para peserta Lemhannas yang merupakan calon pemimpin masa depan bangsa, untuk ikut berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Ia menegaskan bahwa isu pangan tidak bisa diserahkan hanya kepada sektor teknis semata, tetapi membutuhkan perhatian lintas sektor dan dukungan dari seluruh tingkatan kepemimpinan, baik di pusat maupun daerah.

"Ketahanan pangan adalah isu strategis. Tidak cukup jika hanya ditangani teknokrat. Diperlukan keterlibatan aktif dari para pemimpin di semua tingkatan," tegasnya.