Setelah menorehkan kesuksesan dengan membangun berbagai kawasan elit di Jakarta, maestro properti Indonesia, Ir. Ciputra, mulai memperluas bisnisnya ke sejumlah kota besar lain di Tanah Air. Kali ini, pilihannya jatuh pada Surabaya, Jawa Timur, dengan mendirikan Citraland Surabaya.

Untuk menaklukkan pasar Surabaya tersebut, Ciputra pun menggandeng beberapa orang kepercayaannya. Menariknya, dalam proyek ini, ia juga melibatkan menantunya sendiri, yakni Harun Hajadi, yang nantinya dikenal sebagai salah satu tokoh besar di dunia properti Indonesia. Bersama-sama, mereka mendirikan PT Bumi Citra Surya dan memulai pembangunan di kawasan tersebut.

Seiring waktu, Citraland Surabaya tumbuh menjadi salah satu kawasan prestisius di Indonesia. Sejak awal pengembangannya, kawasan ini sudah dilengkapi fasilitas kelas dunia, termasuk Surabaya International School yang langsung menarik perhatian banyak ekspatriat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sana.

Melihat perkembangan tersebut, Founder Ciputra Group ini pun terinspirasi untuk melanjutkan inovasi dengan membangun Ciputra International School.

Di saat yang sama, Harun, yang juga salah satu pimpinan muda di Ciputra Group pun bergerak cepat menambahkan berbagai fasilitas pendukung, mulai dari ruko berdesain menawan hingga Citraland Water Park yang kemudian ramai dikunjungi masyarakat Surabaya dan sekitarnya.

“Saya akan menceritakan perkembangan Citraland selanjutnya. Namun, yang terpenting adalah saya bangga dan puas bisa menumbuhkan Harun. Ia seorang pembelajar sejati dan juga sosok yang pantang menyerah. Betapa tentram diri saya melihat pembawaan Harun yang demikian bersemangat. Ia juga memiliki intuisi tajam. Apa yang ia buat selalu berprospek,” tutur Ciputra, dalam buku biografinya yang bertajuk Ciputra: The Entrepreneur, The Passion of My Life karya Alberthiene Endah, sebagaimana dikutip Olenka, Kamis (24/7/2025).

Sosok Strategis di Balik Ketangguhan Ciputra Group Menghadapi Krisis

Dipaparkan Ciputra, krisis moneter 1998 menjadi ujian berat bagi banyak perusahaan di Indonesia, termasuk perusahaannya sendiri. Saat itu, kata dia, tidak hanya tekanan finansial yang menghimpit, tetapi juga rasa putus asa yang sempat melanda para pendirinya. Namun, di tengah badai besar tersebut, sosok Harun tampil sebagai penenang dan pemimpin strategis.

“Harun juga tenang dan penuh strategi. Itu terlihat ketika badai krismon datang dan ia tampil di garda depan ketika saya dan anak-anak begitu down,” ujar Ciputra.

Ketika perusahaan kesulitan memenuhi kewajiban kepada para supplier, mandor, dan pihak-pihak lain, Harun tidak lari dari tanggung jawab. Sebaliknya, ia menghadapi langsung para pihak yang marah dan menuntut pembayaran.

Bahkan, saat PT Ciputra Development Tbk yang sudah melantai di bursa saham mengalami tekanan besar, Harun mengadakan temu wicara dengan para pemegang saham.

“Ia menghadapi murka orang-orang dan menjawab dengan jernih. Ia dengan gagah berani mengatakan bahwa kami sudah tidak mungkin sanggup membayar kupon saham mereka karena keuangan yang sedang jatuh,” ungkap Ciputra.

Namun, bukan hanya keberanian yang ditunjukkan Harun. Kata Ciputra, Harun juga mengedepankan solusi dengan mengajak para pemegang saham membentuk tim pemulihan kondisi. Menurutnya, Harun meyakinkan semua pihak bahwa akan selalu ada jalan keluar jika diupayakan bersama.

“Di saat genting itu, Harun dengan telaten melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait dan berfokus menyelesaikan satu demi satu persoalan pelik yang merupakan dampak dari krisis moneter. la menyerahkan dirinya secara utuh untuk membela dan menjaga kami,” beber Ciputra.

Kini, Harun menjabat sebagai Managing Director Ciputra Group. Ia bukan dibesarkan melalui privilege, melainkan terbentuk secara alamiah oleh kerasnya perjuangan di lapangan.

“Ia berkembang dan ditempa secara alamiah oleh perjuangan konkret. Tidak ada yang sengaja membesarkannya. Ia dengan mandiri mengasah dirinya lewat persoalan-persoalan konkret di lapangan,” papar Ciputra bangga.

Baca Juga: Citraland Surabaya: Kawasan Kaum The Haves, Lahir dari Keyakinan Ciputra yang Dirawat di Atas Lahan Kering Kerontang