Dalam momentum hari sains dunia, program L'Oréal-UNESCO For Women in Science (FWIS) 2024 kembali hadir dengan misi mendukung kontribusi perempuan peneliti Indonesia.

Pada tahun ini, keempat perempuan peneliti yang masing-masing berhasil memenangkan pendanaan riset senilai Rp100.000.000 adalah Della Rahmawati, Ph.D. (Dosen dari  Universitas Swiss German), Rachma Wikandari, Ph.D. (Dosen Universitas Gadjah Mada), Prasanti Widyasih Sarli, Ph.D., (Dosen dari Institut Teknologi Bandung), dan Deliana Dahnum, Ph.D., (Peneliti Ahli Madya dari Pusat Riset Kimia, Badan Riset dan Inovasi Nasional).

Keempat pemenang perempuan peneliti tersebut menciptakan solusi inovatif yang berfokus pada ketahanan pangan, energi berkelanjutan, dan ketangguhan bencana.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T., menyampaikan apresiasi terhadap L’Oréal Indonesia atas pelaksanaan program ini.

“Pembangunan berkelanjutan membutuhkan kontribusi dari setiap sektor, termasuk ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh para perempuan peneliti. Kita dapat menyaksikan bahwa karya-karya para perempuan peneliti ini tidak hanya memperlihatkan kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga berperan penting dalam menjawab tantangan bangsa dan berkontribusi terhadap agenda pembangunan nasional,” ujar Sri Suning Kusumawardani saat memberikan sambutan pada acara L’Oréal-UNESCO For Women In Science National Fellowship 2024 Award Ceremony.

Baca Juga: 5 Tokoh Perempuan yang Mengguncang Dunia Jurnalistik di Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, and ASEAN, His Excellency Fabien Penone, turut menyampaikan apresiasinya.

“Selama 45 tahun, L’Oréal Group telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian dan budaya di Indonesia. Kesetaraan antara perempuan dan laki-laki bukan hanya hak asasi yang fundamental, tetapi juga hak yang esensial dalam mewujudkan keadilan sosial. Ini adalah salah satu pilar utama dari diplomasi feminis yang kami junjung tinggi,” tuturnya.

“Di Indonesia, kami secara langsung aktif dan berkomitmen untuk memajukan kesetaraan gender. Kami percaya bahwa kesetaraan antara perempuan dan laki-laki adalah hal yang sangat penting, dan kami terus membuka kesempatan seluas-luasnya bagi perempuan untuk berkembang dan berkontribusi di berbagai bidang, khususnya ilmu pengetahuan,” sambungnya,

Sementara itu, Itje Chodidjah, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO menyampaikan bahwa masih terdapat tantangan yang dihadapi oleh perempuan di ranah penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, seperti akses terhadap fasilitas penelitian dan pendanaan, serta stigma dan hambatan sosial, terutama dalam menjalankan peran ganda, baik sebagai ilmuwan maupun sebagai ibu, istri, dan anggota keluarga.

“Selama lebih dari dua dekade, program ini telah menyediakan wadah bagi perempuan untuk berkarya, berbagi inspirasi, dan membangun karier dalam dunia sains. Program ini tidak hanya membantu para perempuan peneliti Indonesia, namun juga mempersiapkan mereka untuk bersaing di panggung sains internasional,” papar Itje.

Untuk diketahui, program L’Oréal-UNESCO For Women in Science konsisten memberikan penghargaan bagi perempuan peneliti berkat kolaborasi PT L'Oréal Indonesia dan Komisi Nasional Indonesia Untuk UNESCO, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, serta dukungan delapan  dewan juri dan akademisi yang berasal dari 31 universitas dan berbagai institusi riset di Indonesia.

Program ini telah memberikan dukungan pendanaan setiap tahun mencapai 400 juta rupiah yang sudah diberikan kepada 75 perempuan peneliti di Indonesia. Selama lebih dari 20 tahun, program ini menciptakan efek bola salju dimana alumni program FWIS telah menghasilkan lebih dari 2.500 publikasi ilmiah, melibatkan lebih dari 1.400 peneliti dalam penelitian mereka, dimana  65% di antaranya adalah perempuan, serta menginspirasi ribuan peneliti muda.

Presiden Direktur L'Oréal Indonesia, Junaid Murtaza, menyampaikan bahwa pihaknya percaya bahwa dunia membutuhkan sains, dan sains membutuhkan perempuan.

“Program L'Oréal-UNESCO For Women in Science adalah wujud nyata dari misi kami untuk menciptakan kecantikan yang menggerakkan dunia, dengan cara mendukung riset dan inovasi yang  inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

“Lewat berbagai kolaborasi, kami berkomitmen untuk terus konsisten menghadirkan akses pelatihan dan kesempatan berjejaring. Kami berharap, sebagai komunitas perempuan peneliti terbesar di dunia, program ini dapat menjadi inspirasi bagi sektor swasta untuk terus berkontribusi bagi pembangunan nasional lewat pengembangan ilmu pengetahuan,” lanjutnya.

Baca Juga: Pemberian Penghargaan kepada Perempuan Sukses dan Inspiratif di Indonesia