Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PDI-Perjuangan berpeluang membangun koalisi bersama di Pilkada Jakarta 2024 kendati banyak pihak pesimis dengan hal itu lantaran kedua partai dianggap seperti air dan minyak, keduanya tak bisa disatukan karena perbedaan ideologi partai.
Walau banyak yang beranggapan demikian, namun Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid alias HNW mengatakan opsi koalisi dengan parpol lain untuk Pilkada Jakarta 2024 terbuka lebar sekalipun kandidat calon parpol koalisi berbeda haluan dengan PKS, itu artinya PDI- Perjuangan termasuk di dalamnya.
Baca Juga: Ngaku Kantongi Restu Surya Paloh, PKS Klaim Duet Anies- Sohibul tak Bisa Diutak-atik Lagi
"Ya, nyatanya semuanya dimungkinkan," kata HNW kepada wartawan Rabu (3/7/2024).
Wacana duet PKS-PDI-P mengemuka dalam satu dua pekan terakhir ini, isu itu muncul karena keduanya sama-sama kepincut pada sosok Anies Baswedan.
PDI-P terlebih dahulu masukan nama Anies dalam radar mereka, namun kekinian PKS justru terlebih dahulu mengumumkan mengusung Anies sebagai calon gubernur di Pilgub Jakarta, eks kontestan di Pilpres 2024 itu dipasangkan dengan salah satu petinggi PKS, Sohibul Iman sebagai calon wakil gubernur.
Meski demikian, PKS dipastikan tidak bakal bisa mengusung calon gubernur dan calon wakil gubernur sendiri, sebab jumlah kursi di DPRD Jakarta masih kurang untuk memenuhi syarat pencalonan.
Jumlah kursi PKS di Parlemen Kebon Sirih sebanyak 18, sementara ambang batas pencalonan kepala daerah sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016.
UU ini mengamanatkan parpol pengusung calon kepala daerah minimal memiliki 22 kursi di DPRD. Dengan ketentuan ini, PKS mau tak mau mencari parpol lain sebagai koalisi untuk menambal kekurangan kursi di DPRD Jakarta. PDI-P dengan jumlah kursi sebanyak 15 menjadi salah satu opsi koalisi.
Baca Juga: Jokowi Minta Polisi Netral di Pilkada 2024
“Kita sudah pernah kok 2 kali DPP PKS datang ke DPP PDIP. Bersilaturahmi, kita sudah pernah melakukan hal itu. Dan itu yang beberapa kali juga pimpinan PDIP datang dalam undangan PKS di DPP PKS," ujar HNW.