Salim Group merupakan konglomerasi asal Indonesia yang didirikan oleh Sudono Salim. Bisnisnya makin bersinar di tahun 1960-an usai membangun PT Bank Central Asia (BCA). Kedekatannya dengan Presiden Indonesia kala itu, yakni Soeharto, menandakan besarnya pengaruh Salim Group terhadap kondisi keuangan di Tanah Air.
Bisnis keluarga ini hampir goyah ketika Krisis Keuangan 1998 terjadi. Di momen itulah, terjadi transisi kepemimpinan dari Sudono Salim kepada salah satu anaknya, yakni Anthoni Salim. Di bawah kendali Anthoni, Salim Group mampu bertahan bahkan terus berkembang meski harus kehilangan sejumlah perusahaannya, termasuk BCA yang kini menjadi bagian dari Djarum Group.
Baca Juga: Deretan Bisnis Anthoni Salim, Miliki Banyak Perusahaan Besar
Selain dikenal sebagai salah satu produsen Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terbesar di Indonesia lewat perusahaan Indofood, sejumlah perusahaan raksasa juga menjadi bagian dari Salim Group sebagai berikut:
1. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
INDF merupakan perusahaan induk Indofood yang memproduksi sejumlah merek FMCG terkenal seperti Indomie. Indofood merupakan perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
Anak perusahaan yang tergabung dalam INDF ialah:
- Indofood Agri Resources Ltd.;
- Indofood Singapore Holdings Pte.Ltd.;
- Ocean 21 Pte.Ltd.;
- Pacsari Pte. Ltd.;
- PT Argha Giri Perkasa;
- PT Arthanugraha Mandiri;
- PT Bina Makna Indopratama;
- PT Bogasari Flour Mills (BFM);
- PT Bogasari Sentra Flour Mills;
- PT Indobahtera Era Sejahtera;
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk;
- PT Indomarco Adi Prima;
- PT Inti Abadi Kemasindo;
- PT Mileva Makmur Mandiri;
- PT Pelayaran Tahta Bahtera;
- PT Prima Intipangan Sejati;
- PT Putri Daya Usahatama;
- PT Salim Ivomas Pratama Tbk;
- PT Trading Internasional Mandiri.
2. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Anak usaha INDF ini memproduksi mi instan dengan merek Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, dan Mie Telur Cap 3 Ayam. Produk lain yang dihasilkan adalah Bogasari dan La Fonte.
Perusahaan ini juga menjalankan sejumlah anak perusahaan, yaki:
- PT Indolakto yang menjalankan Divisi Dairy dengan merek Indomilk, Cap Enaak, Kremer, Tiga Sapi, Indomilk Kids, Indomilk Good Milk, Indomilk Good To Go dan Milkuat. Produk es krim dan mentega masing-masing dipasarkan dengan merek Indofood Ice Cream dan Orchid Butter;
- PT Indofood Fortuna Makmur (IFM) yang menjalankan Divisi Makanan Ringan dengan merek Chitato, Chitato Lite, Qtela, Chiki, Maxicorn, dan Jetz; serta
- PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) yang menjalankan Divisi Minuman dengan merek Ichi Ocha, Club dan Fruitamin.
3. Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri)
IndoAgri merupakan bagian dari Indofood (INDF). Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan dengan mengelola 300.000 hektare perkebunan di Indonesia, serta mengoperasikan 27 pabrik kelapa sawit, tiga lini produksi karet remah, dua lini produksi karet lembaran, dua fasilitas pengolahan/penyulingan gula, satu pabrik kakao, dan satu pabrik teh. Grup bisnis ini juga memproduksi minyak goreng, margarin, dan shortening dengan merek Bimoli, Bimoli Spesial, Delima, Happy, Palmia, Royal Palmia, dan Amanda.
Dua anak usaha IndoAgri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ialah PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). Selain itu, satu perusahaan joint venture IndoAgri adalah Companhia Mineira de Açúcare Álcool participaçôes (CMAA).
4. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)
Kepemilikan saham Salim Group pada SIMP tercatat dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang menggenggam saham SIMP sebesar 6.68% dan Indofood Agri Resources Ltd dengan kepemilikan saham 73.46%. Perusahaan ini tercatat memiliki puluhan anak perusahaan yang bergerak di industri kelapa sawit dan beberapa perusahaan investasi seperti Agri Investment Pte. Ltd dan Asian Synergies Limited.
5. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
IndoAgri dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) selaku anak usaha IndoAgri menggenggam saham mayoritas milik PT PP London Sumatra Indonesia Tbk atau Lonsum. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mengantongi 59.508% saham LSIP, sedangkan Indofood Agri Resources Ltd sebesar 0.111%.
Baca Juga: Perjuangan Panjang Sudono Salim Dirikan Salim Group
Perusahaan ini tercatat menaungi sembilan (9) perusahaan lainnya, yakni Agri Investments Pte., Ltd.; Lonsum Singapore Pte., Ltd.; PT Multi Agro Kencana Prima; PT Perusahaan Perkebunan, Perindustrian dan Perdagangan Umum Pasir Luhur; PT Sumatra Agri Sejahtera; PT Tani Andalas Sejahtera; PT Tani Musi Persada; PT Wushan Hijau Lestari; serta Sumatra Bioscience Pte., Ltd.
6. PT Indomarco Prismatama (Indomaret)
Salim Group memiliki jaringan retail besar di Indonesia lewat Indomaret. Merek tersebut dikelola oleh PT Indomarco Prismatama dengan kepemilikan saham oleh Salim diwakili perusahaan bernama PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET). Indomarco Prismatama juga menaungi berbagai merek lainnya, seperti Point Coffee, Yummy Choice, hingga bisnis private label untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari bermerek Indomaret.
7. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST)
Berkongsi dengan keluarga Gelael, keluarga Salim lewat PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) tercatat mengantongi 37,51% saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST). Perusahaan tersebut merupakan pengelola KFC di Indonesia.
8. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)
Masih lewat PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), keluarga Salim menggenggam 25,77% saham ROTI. Perusahaan ini merupakan produsen roti dengan merek Sari Roti.
9. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)
Keluarga Salim tercatat memiliki saham di PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) beserta anak usahanya, yakni PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS). Sebesar 91,97% saham IMJS dikuasai oleh IMAS.
Sementara itu, keluarga Salim ikut menggenggam saham IMAS hampir 50% lewat Gallant Venture-perusahaan publik di Singapura yang sahamnya dikuasai oleh Salim dan Group Parallax.
10. PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA)
PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) menjadi bagian Salim Group atas kepemilikan 22,83% sahamnya di tangan PT Indolife Pensiontama. Saat ini, PT Indolife Pensiontama merupakan pemegang saham pengendali BINA.