Kementerian Kebudayaan baru-baru ini menyampaikan komitmen dalam memberikan ruang kepada para sineas melalui fasilitas bioskop yang akan tersebar di berbagai kabupaten. Langkah tersebut menjadi bagian dari rencana awal membangkitkan industri perfilman Tanah Air.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengungkapkan bahwa pembukaan layar bioskop ini adalah menjawab keinginan beberapa pihak dan ketidakmerataan akses yang dirasakan oleh masyarakat. Pasalnya, tidak sedikit masyarakat resah akibatnya kurangnya perhatian mengenai sarana dan prasarana.
“Jadi komunikasi kemarin bersama dengan insan perfilman ditemukan persoalan mengenai layar sehingga saat ini bersama dengan pihak swasta akan segera membuka layar di 17 kabupaten,” ungkap Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam keterangannya, Senin (25/11/2024).
Baca Juga: Skill Penting dalam Hubungan Personal-Profesional, Berikut Sederet Film tentang Loyalitas
Melalui kolaborasi ini, penambahan layar di setiap daerah akan dilakukan secara serentak dengan masing-masing mendapatkan tiga layar. Selain itu, Fadli mengungkapkan mekanisme bioskop yang akan beroperasi ini memiliki role model ekosistem lifestyle, di mana turut menyertakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam upaya memajukan perekonomian.
“Nantinya terdapat bioskop dan juga ada UMKM, paling penting bioskop ini hanya memutar film-film Indonesia saja sehingga tidak ada film dari luar,” tambah Fadli Zon.
Lebih lanjut, Fadli Zon menegaskan bahwa peresmian akan dilakukan pada 5 Desember 2024 di Sukabumi, bertepatan pula dengan kota-kota di sekitarnya.
“Ada 17 kota, mulai dari Sukabumi, Lingkar Jalur Sukabumi, Cianjur, Subang, Garut, Indramayu, Pemalang, Gonggong, Pekalongan, Umang, Salatiga, Klaten, Solo, Nganjuk, Kediri, Pasuruan, dan Probolinggo,” jelasnya lagi.
Sementara itu, pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha yang turut mengusung dan mengapresiasi penambahan layar di berbagai kabupaten. Menurutnya, sebuah inisiatif ini akan membawa perkembangan pada industri perfilman tanah air hingga mencapai ratusan juta penonton.
“Dengan adanya inisiatif dari Sam’s Studio ini, film Indonesia dapat bertumbuh misalnya tahun ini mencapai 60 juta mudah-mudahan ke depannya dapat mencapai 100 juta penonton,” pungkas Giring.
Raffi Ahmad selaku Utusan Presiden dalam bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni turut hadir dalam memberikan tanggapannya terkait komitmen besar kementerian dalam menghadirkan Sam’s Studio. Dalam tanggapanya, Raffi akan mengakselerasi dan menjawab persoalan-persoalan yang dialami oleh para sineas, terutama terkait layar.
“Ini akan menjadi harapan baru bagi para pekerja film karena nantinya SDM akan dapat kita serap lagi (teman-teman daerah dan pekerja film) untuk film Indonesia lebih semangat dan tumbuh lagi. Mudah-mudahan dengan adanya inisiatif ini bisa dapat membangkitkan gairah pekerja seni,” ungkap Raffi Ahmad.
Di sela kesempatan, Direktur Utama Sam’s Studio, Sonu Samtanu, menyebut inisiatif ini berawal dari mimpi sang ayah, yakni almarhum pendiri Sam’s Subarjo Sartono. Pasalnya, ayah dari Sonu Samtanu ini menginginkan kehadiran bioskop yang berisikan film Indonesia. Diketahui, pada masa itu industri perfilman Tanah Air belum terlalu berkembang.