Menyusul meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di berbagai wilayah Indonesia, merek perawatan bayi dan anak MY BABY kembali menggelar kampanye Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk. Aksi ini dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Demam Berdarah Nasional sebagai wujud nyata kepedulian terhadap kesehatan anak-anak Indonesia.
DBD masih menjadi ancaman serius, dengan data Kementerian Kesehatan RI mencatat hampir 250 ribu kasus sepanjang 2024 dan lebih dari 1.000 kasus kematian yang tersebar di 488 kabupaten/kota di 36 provinsi. Tahun ini pun belum menunjukkan tanda penurunan.
“Hingga 16 Februari 2025, tercatat sudah ada 10.752 kasus DBD dengan 48 kematian,” ungkap dr. Ina Agustina Isturini, MKM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI, dalam keterangan yang diterima Olenka pada Rabu (23/04/2025).
Baca Juga: 916 Kasus Berujung Kematian, Begini Cara Mencegah Anak Terkena DBD!
Yang lebih mengkhawatirkan, menurut Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), dari RSUP Dr. Hasan Sadikin – Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, anak-anak menjadi kelompok usia paling rentan terkena DBD berat.
“Sekitar 75% kasus terjadi pada usia 5–44 tahun, dengan kematian tertinggi—40%—pada anak usia 5–14 tahun,” jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, MY BABY memperkuat komitmennya dengan menjangkau hampir 8 ribu keluarga di Bandung, Semarang, dan Surabaya dalam kampanye edukatif dan preventif. Masyarakat diajak menerapkan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang, Plus penggunaan MY BABY Minyak Telon Plus), serta turut serta dalam kegiatan fogging, pembagian produk minyak telon dan bubuk larvasida.
“Risiko kematian anak akibat DBD adalah ancaman nyata yang bisa kita cegah mulai dari rumah,” ujar Winny Yunitawati, Deputy Managing Director Consumer Cosmetic & Health Care Tempo Scan Group. Ia menegaskan pentingnya edukasi kepada para ibu sebagai garda terdepan dalam perlindungan anak dari gigitan nyamuk.
Baca Juga: Laporan Kemenkes: Jumlah Kasus DBD di Indonesia Mencapai 154.082
MY BABY Minyak Telon Plus hadir dengan perlindungan anti nyamuk hingga 8 jam, memadukan bahan alami untuk rasa hangat sekaligus mengusir nyamuk. Varian terbaru bahkan menawarkan proteksi hingga 12 jam, menjadikannya solusi praktis dan aman bagi keluarga.
“Lewat Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk, kami ingin mengajak orang tua lebih aktif menjaga lingkungan dan melindungi anak-anak dari ancaman DBD,” tutup Winny.