KAI Logistik, anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), mencatatkan volume pengelolan barang sebesar 9,6 juta ton hingga Mei 2025. Sekitar 75% dari total volume tersebut atau setara dengan 7,2 juta ton, berasal dari angkutan batu bara di wilayah Sumatera Selatan.

Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah, menjelaskan, selain batu bara, beberapa komoditas strategis lainnya yang turut berkontribusi adalah angkutan BBM/BBK sebesar 1,2 juta ton, angkutan kontainer sekitar 960 ribu ton, angkutan semen sekitar 177 ribu ton, angkutan kurir sebesar 24.356 ton, serta angkutan limbah B3 yang mencatatkan volume kinerja sebesar 5.598 ton.

Baca Juga: KAI Logistik Catat Kenaikan Volume Angkutan 9%

"Pengelolaan batu bara melalui layanan KALOG Pro tetap menjadi tulang punggung kinerja operasional KAI Logistik. Peningkatan okupansi serta optimalisasi proses bongkar-muat di sejumlah stasiun muat menjadi kunci efisiensi. KAI Logistik mengelola enam terminal batu bara terintegrasi di Sumatra Selatan, dan saat ini tengah merampungkan pembangunan Coal Unloading Terminal berkapasitas lebih dari 17 juta ton per tahun," ujar Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (20/6/2025).

Di sisi lain, Fredi melanjutkan, KAI Logistik juga mengembangkan jaringan stasiun muat berbasis Container Yard yang melayani area muat batu bara dengan kapasitas awal 1–1,5 juta ton per tahun dan berpotensi maksimal hingga 4 juta ton. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi logistik berbasis rel yang efisien dan berkelanjutan guna mendukung kelancaran pasokan energi sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.

Dia menambahkan, "Pada bulan Mei 2025, perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan positif di beberapa sektor layanan bisnis lainnya dibandingkan bulan sebelumnya, di antaranya, adalah pertumbuhan angkutan kontainer sebesar 31%, angkutan semen 14%, dan angkutan kurir 8%. Capaian ini menunjukkan performa yang konsisten dan terus membaik di berbagai lini bisnis logistik kami."

Peningkatan performa ini turut didorong oleh kepercayaan pelanggan terhadap layanan KALOG Express dan KALOG Plus yang mengedepankan efisiensi, keamanan, serta jangkauan pengiriman yang luas. Saat ini, KALOG Express telah hadir di 244 titik layanan yang tersebar di Jawa, Bali, dan Sumatera, dengan cakupan pengiriman ke seluruh Indonesia. Ekspansi titik layanan ini diharapkan dapat mempercepat distribusi barang, memperkuat perekonomian lokal, serta menghadirkan solusi logistik yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha.

"Kami percaya bahwa moda kereta api memiliki peran strategis dalam mempercepat rantai pasok logistik guna mendukung pertumbuhan industri nasional. Melalui inovasi layanan dan penguatan infrastruktur logistik berbasis rel, kami berkomitmen untuk menjadi mitra strategis dalam mendorong ketahanan energi nasional, pergerakan industri nasional, dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh," tutup Fredi.