PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) mencatatkan kenaikan volume angkutan sebesar 9% hingga Mei 2025, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, lewat layanan KALOG Express. Anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini berhasil mengelola pengiriman barang retail dengan rata-rata volume bulanan sebesar 4.871 ton dengan total volume mencapai 24.356 ton.
Komoditas dengan volume pengiriman tertinggi masih didominasi oleh paket dan sepeda motor yang masing-masing tercatat sekitar 16.685 ton dan 6.996 ton. Selain itu, layanan juga didominasi pada pengiriman komoditas hewan perliharaan dengan total volume 698 ton, serta pengiriman barang elektronik, sepeda, dan barang lainnya yang turut berkontribusi pada peningkatan volume.
Baca Juga: KAI Logistik Ambil Peran Strategis Wujudkan Masa Depan Logistik B3 yang Aman dan Hijau
"Kami percaya bahwa pertumbuhan KALOG Express merupakan hasil dari strategi dan inovasi berkelanjutan yang kami terapkan, seperti peningkatan kualitas layanan, perluasan jangkauan melalui pembukaan service point baru, serta penguatan platform digital Aplikasi KAI Logistik TRAX untuk memberikan kemudahan akses layanan kepada pelanggan," ujar Direktur Pengembangan Usaha KAI Logistik, Riyanta, di Jakarta, dikutip Rabu (11/6/2025).
Di tengah tantangan tingginya biaya operasional, khususnya pada layanan last-mile delivery, KAI Logistik turut berupaya melakukan efisiensi melalui optimalisasi rute pengiriman dan pemanfaatan teknologi. Studi oleh Sutandi dkk. (2021) dalam Jurnal Logistik Indonesia menyebutkan bahwa pada layanan Last-mile delivery, biaya operasional yang tinggi, termasuk biaya bahan bakar, teknologi, dan tenaga kerja, menjadi beban besar bagi perusahaan logistik. Optimalisasi rute pengiriman dan pemanfaatan teknologi dapat membantu menekan biaya tanpa mengorbankan kualitas layanan.
Salah satu solusi yang telah diimplementasikan adalah pengembangan program Gerai, yaitu sistem kemitraan untuk titik layanan atau dropping point. Dalam sistem ini, mitra hanya menerima barang dari pelanggan dan selanjutnya proses pengiriman akan dikelola oleh petugas operasional KALOG Express. Model ini memungkinkan efisiensi distribusi dan memperluas jangkauan layanan ke berbagai wilayah.
"Ke depan, KAI Logistik berkomitmen untuk terus meningkatkan dan memperluas layanan retail logistik. Salah satu pengembangan strategis yang tengah dieksplorasi adalah layanan cold chain logistics, termasuk penyediaan sarana cold storage dan kendaraan angkut berpendingin, untuk mendukung pengiriman produk-produk yang sensitif terhadap suhu. Selain itu, perusahaan juga akan menambah jumlah service point berbasis pemetaan wilayah dan potensi komoditas unggulan," tutup Riyanta.