Hari-hari terakhir CIputra di Gorontalo pun diisinya dengan kenangan yang tak mudah dilupakan. Setiap pagi, ia masih rajin berlari menyusuri jalan-jalan kota sambil mengukir semangat dalam dada.

Ia menjaga toko dagangan milik keluarga Cao Hie, sosok yang mengajarinya etos kerja dan kedisiplinan. Ia juga masih menyempatkan diri berbincang dengan Goat Beng, sosok lainnya yang memberi warna dalam perjalanan hidupnya. Semua itu menjadi kenangan indah sebelum ia benar-benar hijrah ke Manado untuk membuka lembaran baru.

“Kadang saya juga mengobrol dengan Goat Beng. Semua ini akan saya tinggalkan seiring dengan rencana pasti saya untuk hijrah ke Manado. Ini kota yang sangat penting dalam sejarah hidup saya. Prestasi belajar, prestasi olahraga, dan kemandirian saya ditempa di kota ini,” papar Ciputra.

Seiring waktu, Ciputra pun lulus SMP dengan predikat juara dua. Kepala sekolahnya memberikan selamat dengan rasa bangga, bukan hanya karena prestasi akademiknya, tapi juga karena kontribusinya sebagai atlet sekolah.

“Terima kasih kau telah membanggakan kami dengan prestasimu sebagai siswa dan atlet,” kenang Ciputra atas ucapan kepala sekolahnya.

Saat ditanya apa rencananya setelah lulus SMA, Ciputra menjawab mantap, ia ingin masuk ITB, jurusan arsitektur. Bukan hanya tekad, tetapi keyakinan yang kuat mengiringi langkahnya. Ia tahu bahwa hidupnya tak akan berubah jika ia tidak berani mengambil lompatan besar.

“Saat ditanya tujuan saya setelah lulus SMA, saya menjawab masuk ITB Bandung jurusan arsitektur. Saya pun mengucapkan terima kasih padanya,” ujar Ciputra.

Bagi Ciputra, Gorontalo bukan hanya sekedar tempat ia belajar dan berprestasi, tapi juga kota yang menyemai imannya. Setelah memutuskan menjadi Kristen di Popaya, lingkungan gereja di Gorontalo menjadi bagian penting dalam perjalanannya. Meninggalkan kota itu bukanlah perkara mudah. Tapi, bagi Ciputra, impian tak boleh dikalahkan oleh rasa nyaman atau kenangan manis.

“Lingkungan gereja juga sempat memberatkan hati saya. Tapi, apa pun yang terjadi, saya harus melangkah pergi dari kota ini. Saya harus mengejar impian,” tandas Ciputra.

Baca Juga: Ciputra: Prestasi adalah Sumber Harga Diri