Presiden Prabowo Subianto berjanji bakal membenahi program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah marak kasus keracunan di sejumlah sekolah di Indonesia. Salah satu langkah perbaikan yang dilakukan pemerintah kata Prabowo adalah perbaikan standar pengolahan makanan.

Kepala Negara menyatakan seluruh dapur penyedia makanan akan dilengkapi peralatan pencuci dengan teknologi ultraviolet, gas, atau air bersuhu tinggi, filter air, serta alat uji kualitas makanan sebelum didistribusikan.

Baca Juga: Prabowo Klaim MBG Catat Sejarah Dunia

Selain itu, setiap dapur juga diwajibkan memiliki tenaga masak terlatih agar kualitas dan keamanan pangan tetap terjaga. Prabowo memastikan langkah pembenahan tersebut segera diterapkan sebagai bagian dari komitmen pemerintah menjamin mutu dan keamanan makanan yang diterima anak-anak penerima manfaat MBG.

"Ini segera kita benahi, semua dapur harus ada tukang masak terlatih," kata Prabowo dilansir Selasa (30/9/2025). 

Meski MBG belakangan diwarnai serangkaian kasus keracunan, namun Prabowo mengatakan program ini menunjukan progres positif dimana MBG telah menyasar sekitar 30 juta penerima manfaat, jumlah ini terus ditingkatkan. Di sisi lain MBG sudah menyalurkan lebih dari miliar porsi makanan untuk seluruh penerima manfaat sejak program ini dimulai 11 bulan lalu.  

"Alhamdulillah, hari ini sudah hampir mencapai 30 juta penerima manfaat. Sudah kita beri pangan lebih satu miliar pangan, makanan tiap hari. Bukan tiap hari, seluruhnya sudah lebih 1 miliar makan. Ada kekurangan, ada keracunan, ini kita benahi," ujarnya. 

Adapun Prabowo baru-baru telah memberikan arahan khusus kepada seluruh jajarannya setelah marak kasus keracunan MBG, presiden meminta jajarannya bergerak cepat melakukan pembenahan, keselamatan anak-anak penerima manfaat harus menjadi prioritas utama. 

“Saya sampaikan betapa serius perhatian Bapak Presiden terhadap masalah ini. Atas petunjuk Presiden, kami bergerak cepat. Keselamatan anak adalah prioritas utama. Insiden ini bukan sekadar angka, tetapi menyangkut masa depan generasi penerus bangsa,” kata  Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli. 

Untuk meminimalkan kasus keracunan MBG, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah strategis yakni: 

- Menutup sementara Satuan Penyedia Pangan Gizi (SPPG) bermasalah untuk evaluasi dan investigasi menyeluruh.

-Evaluasi kualitas dan disiplin juru masak di seluruh SPPG, tidak hanya di lokasi terdampak.

-Perbaikan sanitasi terkait kualitas air dan pengelolaan limbah dengan pengawasan nasional.

-Penguatan kerja sama lintas sektor, melibatkan kementerian, lembaga, pemerintah daerah, hingga pemangku kepentingan.

-Wajib Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) sebagai syarat mutlak operasional dapur MBG.

-Optimalisasi peran Puskesmas dan UKS, dengan pemantauan rutin dan berkala di setiap daerah.

“SLHS sebelumnya hanya bersifat administratif, kini wajib. Tanpa itu, potensi kejadian serupa bisa terulang. Kami tidak ingin itu terjadi lagi,” tegas Zulkifli.

Baca Juga: Ketum MAKSI Bicara Soal Potensi Minyak Sawit Merah Sukseskan Program MBG

Zulhas mengatakan gerak cepat pemerintah merespons kasus ini merupakan bukti kehadiran negara. Pemerintah kata dia berkomitmen untuk menjaga anak-anak sekaligus menyukseskan program ini. 

“Negara hadir, tidak main-main, dan berdiri di garda terdepan menjaga anak-anak Indonesia,” pungkasnya.