Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai menunjukkan dampak ekonomi yang signifikan di berbagai daerah. Peningkatan permintaan pangan lokal dinilai mendorong aktivitas pasar dan membantu stabilitas harga komoditas di tingkat petani dan pedagang.

Ekonom sekaligus pendiri Bright Institute, Awalil Rizky, menilai program yang dijalankan Badan Gizi Nasional (BGN) tersebut telah membawa manfaat ganda: memperkuat gizi masyarakat sekaligus menggerakkan ekonomi daerah.

Dalam keterangannya, Selasa (9/12/2025), Awalil menegaskan bahwa pergerakan rantai pasok pangan di daerah merupakan salah satu efek positif dari implementasi MBG. Peningkatan kebutuhan bahan baku untuk menu harian dinilai membuat aktivitas produksi dan distribusi pangan berjalan lebih dinamis. Ia mengingatkan agar pemerintah terus memperkuat tata kelola agar manfaat ekonomi itu dapat terdistribusi merata di seluruh daerah.

“Kalau program MBG ini diteruskan, harus terus menerus diperbaiki, kembali ke tujuan yang dicanangkan sejak awal. Jadi MBG tidak hanya terkait penyediaan makanan kepada para siswa, ibu hamil, dan seterusnya, tetapi juga bisa menggerakkan perekonomian terutama perekonomian lokal,” ujarnya.

Baca Juga: Gibran Klaim MBG Dongkrak Kualitas dan Prestasi Siswa

Baca Juga: Presiden Prabowo: Kasus Keracunan Program MBG Masih Bisa Dicegah, Tapi Tak Boleh Diabaikan

Awalil juga menilai tata kelola anggaran MBG semakin baik dari waktu ke waktu. Menurutnya, penguatan manajemen anggaran sangat penting mengingat besarnya alokasi dana yang harus tersalurkan ke daerah. Dalam hal persaingan usaha, ia menekankan perlunya pemerintah menindaklanjuti lima rekomendasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang dirilis Agustus 2025, khususnya terkait kemitraan pelaku usaha dalam program MBG.

“Menurut saya, rekomendasi KPPU perlu digaungkan agar pasar jangan sampai menjadi tidak sehat. Misalnya adanya monopoli, oligopoli, atau segelintir pihak yang menguasai pasokan. Rekomendasi KPPU justru bisa mengatasi persoalan-persoalan yang tidak perlu,” tegasnya.

Ia menambahkan, besarnya alokasi anggaran MBG turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional menjelang penutupan realisasi fiskal 2025. Aktivitas pengadaan, distribusi, dan kemitraan yang tumbuh dari program ini disebut berperan dalam mempercepat sirkulasi ekonomi di berbagai wilayah.