3. Garam Himalaya

Ditambang dari endapan garam laut kuno, garam merah muda Himalaya mengandung mineral seperti kalium, magnesium, dan kalsium, yang memberinya warna merah muda yang khas. 

Sejumlah ahli mengungkap, kandungan mineral garam Himalaya dapat membantu mengatur keseimbangan cairan dan tekanan darah lebih efektif daripada garam meja biasa. 

Namun, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini terbatas dan tidak meyakinkan. Meskipun mungkin menawarkan sedikit manfaat nutrisi karena kandungan mineralnya, dampaknya pada penurunan tekanan darah masih belum pasti dan minimal.

4. Garam Kosher

Garam kosher memiliki serpihan yang lebih besar dan struktur yang berbeda dibandingkan dengan garam meja, tetapi secara kimiawi serupa dalam hal kandungan natrium. Seperti garam lainnya, konsumsi garam kosher yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. 

Garam ini seringkali lebih disukai dalam memasak karena teksturnya dan kemampuannya untuk melekat pada permukaan makanan, tetapi tidak berbeda secara signifikan dari garam meja dalam hal dampak natriumnya.

Baca Juga: Dijuluki bak ‘Silent Killer’, Ini 3 Gejala Hipertensi yang Jarang Disadari!

Memilih garam yang sehat

Meskipun tidak ada satu pun garam "sehat" untuk mengendalikan tekanan darah, fokusnya harus pada pengurangan asupan natrium secara keseluruhan dan penerapan pola makan seimbang yang kaya kalium dan makanan utuh. 

Pilih garam seperti garam merah muda Himalaya atau garam laut karena kandungan mineralnya jika Anda suka, tetapi ingat bahwa dampaknya terhadap penurunan tekanan darah sangat kecil dibandingkan dengan manfaat pengurangan asupan natrium secara keseluruhan.

American Heart Association merekomendasikan pembatasan asupan natrium tidak lebih dari 2.300 miligram (mg) per hari, dengan batas ideal 1.500 mg per hari untuk sebagian besar orang dewasa, terutama mereka yang menderita hipertensi atau berisiko mengalaminya.

Kiat Mengurangi Konsumsi Garam Bagi Penderita Hipertensi

Penderita hipertensi, bukan tidak bisa mengonsumsi garam. Hanya saja, harus dibatasi atau dikurangi penggunaannya. Meski nggak  semua penderita hipertensi sensitif terhadap natrium, pembatasan asupan natrium dapat membantu menurunkan tekanan darah dan menurunkan risiko penyakit kardioserebrovaskular.

Mengutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini kiat untuk mengurangi mengonsumsi garam bagi para penderita hipertensi:

1. Mengonsumsi lebih banyak produk segar dan kurangi makanan olahan.

2. Batasi penggunaan garam pada makanan dengan cara menggantinya dengan rempah- rempah tertentu yang dapat memperkaya rasa atau gunakan bumbu pengganti garam

3.  Pilih produk  makanan yang rendah garam

4.  Perbanyak konsumsi buah dan sayur

5.  Bila harus makan produk olahan, cerdaslah dalam membaca label

Semoga bermanfaat!