Pentingnya Industrialisasi
Pemerintahan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) fokus melakukan hilirisasi sebagai upaya penguatan pertumbuhan ekonomi yang diakui Prabowo akan dilanjutkan di era kepemimpinannya. Hilirisasi merupakan proses penambahan nilai pada barang mentah dalam proses pengolahan, pengemasan, hingga distribusinya.
Meski begitu, sejumlah ekonom mengkritik istilah hilirisasi tersebut. Faisal Basri, contohnya, tidak setuju dengan hilirisasi dan lebih mendukung industrialisasi. Industrialisasi berfokus pada pergeseran sektor ekonomi dari pertanian ke sektor manufaktur sehingga hilirisasi bisa dikatakan adalah bagian dari upaya industrialisasi.
Baca Juga: Mengulik Target Ambisius Prabowo Bawa Ekonomi Indonesia Tumbuh 8%, Mungkinkah?
"Ada studi dari Eisha M. Rachbini tentang kelapa sawit dengan turunannya yang bisa mencapai 80-an jenis produk. Malaysia sudah punya lebih 100 turunan produk kelapa sawit dan sekarang sudah lepas dari middle income trap. Mereka sudah masuk ke level industri maju dengan industrialisasi," tegas Prof. Didik.
Sebagai bagian dari industrialisasi, pemerintah harus meningkatkan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) dan meningkatkan teknologi.
"Harus ada upgrade teknologi yang jika tidak bisa dilakukan, harus diimpor dari luar seperti perakitan otomotif. Bank Dunia juga telah melakukan studi bahwa ratusan negara terjebak dalam middle income trap. Solusinya adalah inklusi teknologi dan development skill," pungkasnya.