Menteri Sekretaris Negara RI Prasetyo Hadi mengatakan maraknya kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis yang marak terjadi belakangan ini disebabkan oleh kelalaian prosedur yang dilakukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.
"Karena data juga mengatakan bahwa di tempat-tempat yang terjadi permasalahan, hampir semuanya karena tidak menjalankan prosedur seperti yang seharusnya," kata Pras di Monas, Jakarta dilansir Senin (6/10/2025).
Baca Juga: Menteri UMKM Beber Dampak MBG Bagi Masyarakat Kelas Bawah
Pras mengatakan saat ini pemerintah tengah melakukan perbaikan supaya kejadian serupa tak terjadi lagi kedepannya. Pemerintah kata dia terus melakukan perbaikan untuk meminimalkan kejadian-kejadian yang tak diinginkan.
"Sebagai bentuk dari evaluasi dan perbaikan ke depan," ucapnya.
Dipelesetkan Menjadi 'Makan Beracun Gratis'
Maraknya kasus keracunan belakangan ini membuat MBG yang menjadi salah satu program kebanggaan Presiden Prabowo Subianto itu disorot banyak pihak. Data dari Badan Gizi Nasional menyebut terdapat 6.517 korban keracunan sejak MBG diluncurkan pada Januari 2025 lalu.
Rinciannya 1.307 korban di wilayah I atau Pulau Sumatera. Kemudian 4.207 korban untuk wilayah pemantauan II atau Pulau Jawa dan 1.003 korban untuk wilayah pemantauan III atau Indonesia bagian timur.
Maraknya kasus keracunan ini membuat MBG dipelesetkan berbagai pihak di media sosial, ada yang memplestakannya menjadi 'Makan Beracun Gratis' ada juga yang menyebut MBG sebagai 'Makanan Belatung Gratis'
Berbagai pelesetan itu bahkan sempat disinggung Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris ketika menggelar rapat bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Menkes Budi Gunadi Sadikin, hingga Kepala BPOM Taruna Ikrar di kompleks parlemen Senayan.
Beberapa waktu lalu. Politisi PDI Perjuangan itu mengaku miris dengan konten-konten negatif terkait MBG yang berseliweran di media sosial.
"Saya rasa kita semua punya media sosial ya, kalau kita buka sosial media hari-hari ini ini, banyak itu berseliweran konten-konten termasuk ajakan untuk menolak MBG," kata Charles.
Terkait berbagai pelesetan itu, Kepala BGN Dadan Hindayana, meminta masyarakat berhenti melakukannya, ia khawatir pelesatan tersebut justru mengaburkan tujuan mulia di balik program ini.
"Gini ya, itu kan hak masing-masing ya. Tapi mohon tidak mengaburkan bahwa ini adalah program yang bertujuan mulia," ujar Dadan.
Baca Juga: Marak Kasus Keracunan, Seperti Apa Tata Kelola MBG?
Dadan menyebut program MBG adalah cita-cita mulia dari Presiden Prabowo untuk meningkatkan gizi anak Indonesia maupun ibu hamil. Menurutnya, program tersebut perlu dihormati.
"(Program) yang dilakukan oleh pemerintah Republik Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto. Jadi kita hormatilah istilah-istilah yang seperti itu," ungkapnya.