Creative Advisor InJourney, Ishak Reza menyebut dunia industri kreatif Tanah Air belum sepenuhnya tergarap. Ada beberapa sektor yang sampai sekarang masih belum bisa dikelola secara terstruktur dan masif. Salah satunya adalah sektor experience.

Padahal sektor ini menjadi salah satu yang sangat penting, di negara-negara maju dengan laju pertumbuhan industri kreatif tinggi macam Amerika Serikat sektor experience sudah dikerjakan dengan sungguh-sungguh.

Baca Juga: Creative Advisor InJourney Berbicara Syarat Kolaborasi di Dunia Industri Kreatif

“Sebenarnya saya melihat adalah experience sih, experience itu adalah salah satu subsektor kreatif yang tidak digarap dengan sempurna sebenarnya di kita ya. Kalau di negara seperti US dan lain-lain, mereka sudah lebih ke situ tuh. Karena ketika mereka membangun IP, mereka tidak hanya membangun story aja, tapi juga experience-nya apa nih,” kata Reza saat diwawancara Olenka.id ditulis Rabu (26/11/2025).

“Sehingga mereka membangun sebuah IP itu menjadi sebuah suatu yang holistik. Even film gitu ya, kayak Marvel itu tidak dibiarkan bikin filmnya aja, tapi dibikin ekosistem dan teman-temannya sehingga saling mendukung gitu ya. Nah, itu yang saya sebut experience,” tambahnya.

Reza mencontohkan salah satu pihak yang sudah mulai memaksimalkan sektor experience dengan baik yakni FamilyMart. Dia menyebut, perusahaan ritel itu kata Reza menggandeng kreatif director terkenal untuk memberikan suatu experience yang berbeda di toko-toko mereka.

“Jadi experience ini tidak cuma sekedar yang di offline aja, tapi juga secara keseluruhan di online-nya gimana dan segala macem. Nah, experience ini sebenarnya kalau misalnya kita jalan-jalan ke bawah lagi ya, jadi misalnya kayak beberapa waktu yang lalu di Jepang, Family Mart sampai hire kreatif director yang sudah terkenal, mungkin di fashion gitu ya. Untuk apa? Untuk memberikan suatu experience yang berbeda di toko,” ungkapnya.

Dengan menggandeng kreatif director untuk menggarap sisi experience, Famlymart kata lanjut Reza, menjadi salah satu super market yang tampil beda di banding para kompetitornya, supermarket ini tak sekadar berjualan, tetapi ia menawarkan sesuatu yang berbeda kepada para pelangannya.

“Karena selama ini toko-nya cuma jualan ya, kita kayak ke Indomaret aja gitu ya, atau ke alfamart ke minimarket misalnya. Kita beli minuman dan segala macam, tapi dengan keadaan kreatif director ini, mereka membuat sesuatu experience yang berbeda. Oh, di dalamnya dibuat juga ada merchandise-nya Family Mart misalnya, atau minimarket ini gitu ya. Jadi, itu yang jadi berbeda gitu kan,” ucapnya.

Menurut Reza, experience seperti ini sebetulnya sangat dibutuhkan juga di sejumlah sektor bisnis seperti perhotelan, restoran hingga mini market.

“Mereka butuh kreatif di bidang experience yang ngerti orang-orang itu mau dipempernya kayak apa. Sehingga dia bisa mentranslasikan story dari IP-nya atau story dari film-nya dalam bentuk experience itu seperti apa. Nah, itu yang memang tidak digarap dan tidak menjadi pekerjaan saat ini kan. Mentok-mentok paling bikin instalasi biasanya gitu,” ucapnya.

Baca Juga: Mengenal Aurora Sri Rahayu, Perempuan di Balik Ayam Goreng Legendaris Jogja ‘Olive Fried Chicken’

“Biasanya kalau ada brand-brand besar kayak apa namanya, ada brand-brand besar yang di mall-mall tuh, mereka buat instalasi di depannya untuk showcase produknya. Nah, berarti biasanya hanya di situ tuh. Tapi, sebenarnya ada banyak instansi kreatif yang bekerja juga di beberapa konser dan lain-lain,” tambahnya memungkasi.